Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Sopir Bakar 31 Taksi di Garasi | Atlet Gantole Jatuh dan Tergantung di Atap Rumah Warga

KOMPAS.com - Kebakaran garasi yang hanguskan 31 mobil taksi yang terjadi di Jalan Rancabali Gunung Batu, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Sabtu (2/10/2021) pagi ternyata dibakar mantan sopir berinisial AK (62).

AK adalah salah satu pengemudi lepas taksi di perusahaan tersebut. Ia sudah bekerja sejak 2017.

Dari hasil penyidikan yang dilakukan polisi bahwa pelaku dengan sengaja melakukan pembakaran garasi tersebut.

Hal itu ia lakukan karena kesal keluhannya tak diakomodasi perusahaan.

Sementara itu, atlet gantole asal Sumatera Barat (Sumbar) bernama Khaidir Anas jatuh dan tersangkut di atap salah satu rumah warga saat bertanding di PON XX Papua 2021, Minggu (3/10/2021).

Saat ia terjatuh, yang mendarat kali pertama ke tanah adalah keningnya sehingga menyebabkan lecet dan lebam.

Karena syok, Khaidir juga mengalami sesak napas.

Dari hasil tes radiologi, ada tulang punggung yang merenggang. Akibatnya, ia tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Panit Reskrim Polsek Cimahi Iptu Mugiono mengatakan, AK sudah bekerja sebagai pengemudi lepas sejak tahun 2017 di perusaahaan itu.

Saat bekerja di perusahaan itu, AK diberikan keleluasaan bekerja 24 jam dengan setoran yang telah ditentukan perusahaan setiap harinya.

Sebelum pandemi Covid-19, pendapatan AK cukup lancar dan bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari selama tinggal di mes.

Namun, sejak pandemi pendapatannya berkurang dan tak mampu memenuhi setoran sehari-hari.

"Sedangkan kebutuhan harus ada, sedang dari perusahaan sendiri mengatakan bahwa silakan jalan, setoran Rp 80.000, tapi (setoran) enggak ketutup juga," kata Mugiono saat dihubungi, Senin (4/10/2021).

Karena sedang menghadapi masalah, AK kemudian mendatangi kantor perusahaan taksi tersebut pada Sabtu pagi, tujuannya ingin mendapat solusi dari masalah yang sedang dihadapinya.

Namun, saat itu ia tidak mendapat jawaban hingga akhirnya membakar garasi tersebut hingga mengakibatkan 31 mobil taksi ludes terbakar.

Pelatih gantole Sumbar Philips R Sakti menduga, penyebab jatuhnya Khaidir bukan karena faktor alam, melainkan karena menggunakan layangan yang baru dengan teknologi canggih untuk perlombaan pada Minggu siang.

Selain itu, alat tersebut jarang digunakan Khaidir dalam latihan.

"Alat ini memiliki mobilitas yang tinggi dan juga liar untuk dikendalikan. Selain itu, alat ini mampu membuat atlet menyelesaikan kategori lintas alam dalam waktu yang cepat," kata Philips dikutip dari Antara.

Kata Philips, Khaidir dulu pernah menggunakan alat ini untuk aero touring yakni dengan ditarik gantole bermotor, tapi gagal.

Kemudian, mengikuti perlombaan di Banten, Khaidir sudah mendaftar. Namun saat akan bertanding motor penarik gantolenya rusak.

"Saat di PON Papua ini ada waktu untuk latihan jelang tanding. Namun, Khaidir tidak mendapatkan jadwal tersebut dan layangan itu digunakan pada perlombaan tadi," ujarnya.

 

Sebuah video yang memperlihatkan Mensos Risma memarahi dan menunjuk-nunjuk pendamping PKH di Gorontalo viral di media sosial.

Setelah video tersebut viral, Fajar Sidik Napu, pendamping PKH yang dimarahi Risma pun angkat bicara.

Kata Fajar, kemarahan yang diterimanya adalah bentuk perhatian dan tanggung jawab ibu kepada seorang anaknya.

Selain itu, ia juga mengaku sudah memaafkan semua yang terjadi.

“Saya tidak mungkin memarahi orangtua sendiri, karena bagi saya itu bagian dari pendidikan ke kami,” kata Fajar Sidik Napu, Minggu (3/10/2021).

Fajar menjelaskan, insiden itu berawal saat ia meneruskan pertanyaan seorang kepala desa yang mengatakan ada 26 nama penerima PKH yang belum menerima uang.

Kemudian Fajar menjelaskan nama-nama tersebut belum masuk di daftar Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang menjadi domain Kementerian Sosial.

“Berikutnya saya jelaskan karena saat ini sedang terjadi proses pemadanan data sehingga terindikasi KPM ini dinonaktifkan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujarnya.

Mendengar informasi itu, Risma kemudian mengecek kepada stafnya, ternyata datanya ada. Begitu pula dengan jawaban pihak bank yang bertugas mencairkan dana.

"Mendegar hal itu Ibu Menteri langsung berdiri ke arah saya" ungkapnya.

 

Polisi saat ini masih terus mendalami kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, yang ditemukan tewas dalam bagasi Alphard di halaman rumahnya, pada Rabu (188/2021).

Informasi terkini, jenazah kedua korban, yakni Tuti dan Amalia Mustika Ratu, kembali diotopsi oleh polisi.

Polisi melakukan otopsi karena menemukan bukti baru.

Seperti diketahui, kedua korban telah dimakamkan pada 19 Agustus 2021.

"Kenapa kita lakukan otopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan bukti penyebab kematian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Erdi A Chaniago yang dihubungi, Senin (4/10/2021).

Selain itu, penyidik juga ingin melihat kembali luka pada tubuh yang menewaskan kedua korban tersebut.

"Kemudian di mana dari otopsi itu kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa, apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam, atau penyebab lainnya," ungkapnya.

 

Proyek jembatan penghubung Desa Santan Tengah dan Santan Ilir di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), diduga dibangun tidak sesuai spesifikasi.

Hal itu terlihat dari sejumlah kerusakan pada jembatan.

Padahal, jembatan yang dibangun senilai Rp 14 miliar tersebut baru berusia enam bulan sejak pengerjaan pada Maret 2021.

"Itu berbahaya sekali kalau dilewati masyarakat. Ada besi keluar dari coran begitu," kata Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/10/2021).

Alif menduga pembangunan jembatan itu tidak sesuai spesifikasi. Karena itu, ia meminta agar penegak hukum menelusuri dugaan pelanggaran proyek tersebut.

"Tentu ini jadi catatan kami, jangan sampai kontraktor kerja dengan kualitas seadanya. Bikin proyek enggak bermanfaat. Kami minta penegak hukum masuk ke dalamnya telusuri," tegasnya .

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi, Rosyid A Azhar, Zakarias Demon Daton | Editor: David Oliver Purba, Abba Gabrillin, Khairina, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/05/060500478/-populer-nusantara-sopir-bakar-31-taksi-di-garasi-atlet-gantole-jatuh-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke