Salin Artikel

Pelajar SMA di Jember Meninggal Seminggu Usai Vaksin, Ini Penjelasan Kadinkes

JEMBER, KOMPAS.com – Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr Lilik Lailiyah memberikan tanggapan soal pelajar SMA yang meningal dunia setelah mendapat vaksin Covid-19.

Lilik memastikan bahwa siswa tersebut meninggal bukan karena faktor vaksinasi.

“Hasil analisa tim medis, tidak ada hubungan dengan vaksinasi,” kata Lilik kepada Kompas.com via telepon, Senin (4/10/2021).

Namun Lilik tak menjelaskan lebih rinci saat disinggung terkait penyebab siswa tersebut meninggal.

Di sisi lain, Lilik menilai, jarak antara vaksin dengan meninggalnya korban juga tak langsung, melainkan dalam kurun waktu kurang lebih delapan hari.

Sementara terkait pernyataan tenaga kesehatan Puskesmas Cakru yang dinilai menyakiti hati keluarga korban, Lilik mengaku telah memanggil kepala Puskesmas untuk mengklarifikasi. 

“Untuk nakes ini dan kepala puskesmas sudah kami tindaklanjuti dan mendapat pembinaan,” jelas dia.

Menurut Lilik, tidak adanya nomor kontak keluhan dalam surat vaksinasi itu sebagai kelalaian vaksinator. 

Setiap masyarakat yang sudah mendapat vaksinasi, harus mendapat surat keterangan yang juga berisi nomor kontak bila ada keluhan.

“Namun karena manusia, mungkin ada lupanya, lupa tidak dituliskan. Seharusnya itu tidak terjadi,” papar dia.

Pihaknya menyatakan telah mengingatkan tenaga kesehatan terkait agar tidak mengulang kejadian tersebut.

Sebelumya diberitakan, Ananda Rahel Pratama (15), pelajar kelas X SMAN 1 Kencong, Jember meninggal dunia setelah divaksin.

Siswa asal Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu tersebut mengikuti kegiatan vaksinasi di sekolahnya yang difasilitasi oleh Puskesmas Cakru.

Siswa itu sempat muntah, panas dingin, hingga kaki membengkak kesulitan jalan sebelum akhirnya meninggal dunia. 

Pihak keluarga mengaku sudah menerima dengan kejadian meninggalnya anak tersebut.

Namun keluarga korban mempermasalahkan tindakan tenaga kesehatan yang dinilai kurang tepat saat datang bertakziah.

Saat itu kakek korban, Ahmad Sholeh Yusuf, menanyakan perihal ketiadaan nomor kontak di surat vaksin. 

“Petugas itu bilang, 'iya saya yang salah, terus mau minta apa',” kata Yusuf menirukan ucapan tenaga kesehatan tersebut.

Pernyataan itu dinilai menyinggung pihak keluarga. 

https://regional.kompas.com/read/2021/10/04/200743378/pelajar-sma-di-jember-meninggal-seminggu-usai-vaksin-ini-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke