Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] "Anakku Seperti Punya Beban dan Takut" | Seberangi Lautan 3 Jam Demi Ujian Komputer

KOMPAS.com - Kisah haru Rohendi di Bandung, Jawa Barat, yang mengaku anak gadisnya dibawa kabur teman wanitanya berinisial CA, menjadi sorotan.

Menurut Rohendi, putrinya Rafa Mutiara Zahra (5), diduga telah dibawa pergi oleh CA selama sepekan.

Selain itu, berita perjuangan puluhan siswa di Raja Ampat, Papua Barat, untuk mengikuti tes komputer patut mendapat apresiasi.

Puluhan siswa itu terpaksa berjam-jam menyeberangi laut untuk sampai ke Ibu Kota Waisai.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Rohendi mengaku, saat ini dirinya tak tahu keberadaan Rafa. Putrinya itu, kata Rohendi, terakhir kali pergi bersama CA, wanita asal Surabaya. 

Rofendi mengaku sempat video call dengan putrinya itu. Namun, saat itu dirinya merasa anaknya tampak sedih.

"Anakku kayak yang punya beban, takut, dia kayak didoktrin untuk bilang 'kamu dipukul ayah'. Bicaranya (CA) itu kedengaran, anak juga kayak yang enggak mau ngomong sebenarnya, setiap mau bicara dia lihat ke atas dulu kayak takut," kata Rohendi.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Minahasa Utara, Styvi Watupongoh angkat bicara soal kasus pelantikan kepala sekolah yang sekolahnya tak ada.

Dirinya mengakui bahwa ada kekeliruan saat input nama. Saat ini, lanjutnya, sedang dalam tahap revisi.

"Terjadi kekeliruan penginputan nama dan jabatan yang disodorkan dinas pendidikan," ucapnya, Jumat (1/10/2021).

PLH Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Raja Ampat Rahman Rumlus mengatakan, puluhan siswanya harus menyeberangi laut selama tiga jam untuk kegiatan ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Ujian itu, kata Rahman, wajib untuk diikuti siswa SMA di seluruh Indonesia, termasuk di Raja Ampat.

"Kendala terbesar di SMA Negeri 8 Raja Ampat kita tidak mempunyai laboratorium komputer, Maka ini wajib kami harus melewati lautan dari Salawati sampai di Ibu Kota Waisai Raja Ampat," kata dia.

Pembukaan PON XX 2021 akan digelar di Stadion Lukas Enembe. Presiden Joko Widodo sendiri yang akan membuka acara akbar nasional itu.

Stadion Lukas Enembe sendiri memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton. Namun saat pembukaan hanya 10.000 orang yang datang.

Pembangunan stadion tersebut dilakukan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk dan selesai pada Juni 2019.

Stadion itu disebut termegah kedua di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta.

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengambil alih penanganan kasus gowes wali kota Malang dan pejabatnya ke Pantai Kondang Merak.

Tim Polda Jatim saat ini sedang memproses kasus tersebut. Seperti diketahui, kegiatan gowes Wali Kota Malang Sutiaji dan jajarannta menuai protes dari warga.

"Betul (ditangani Polda Jatim), sedang berproses," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

(Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi, Kontributor Sorong, Maichel, Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Pythag Kurniati, Rachmawati, I Kadek Wira Aditya, Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/02/061100178/-populer-nusantara-anakku-seperti-punya-beban-dan-takut-seberangi-lautan-3

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke