Salin Artikel

Saat Puluhan Warga Aceh Ngamuk, Hancurkan Gerai Vaksinasi karena Merasa Terganggu

Dalam caption video yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa kericuhan terjadi karena warga kesal dipaksa oleh petugas untuk mengikuti vaksinasi.

Benarkah demikian?

Seorang warga dari Kecamatan Susoh, Syahril  menjelaskan, keributan terjadi karena kedatangan petugas membuat PPI sepi pembeli.

“Akibat ada petugas vaksin itu, warga takut datang ke PPI Ujung Serangga dan ikan mereka tidak habis terjual,” ujar Syahril, kepada Serambinews.com.

Hal senada disampaikan warga Kecamatan Susoh lainnya, Faizi. Dia menyebut, aksi itu terjadi secara tiba-tiba.

Warga datang bergerombol dan melarang petugas vaksinasi masuk PPI.

Warga yang mayoritas nelayan dan pedagang merasa gerai vaksinasi yang didirikan di PPI mengganggu mata pencarian mereka.

"Menurut orang di PPI, kalau ada vaksinasi hasil penjualan ikan menurun. Vaksinasi baru berlangsung sejak kemarin,” jelas Faizi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Kata polisi soal kericuhan

Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution membantah bahwa kericuhan terjadi karena petugas memaksa warga untuk divaksin.

Penyebab keributan sebenarnya, kata Nasution, terjadi karena warga merasa gara-gara gerai tersebut membuat PPI sepi. Pembeli takut datang ke PPI karena enggan divaksin.

“Sekilas informasi yang didapat, kegiatan vaksinasi ini kalau versi mereka, menghambat mereka untuk mencari ekonomi, nafkah,” ujar Nasution, dikutip dari Serambinews.

“Tidak benar kita paksa, buktinya ada warga yang hadir di situ, tidak kita vaksin,” ucap Nasution.

Pernyataan serupa disampaikan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy.

Winardy mengatakan, kericuhan terjadi karena massa dari nelayan dan pedagang ikan merasa terganggu dengan aktivitas vaksinasi.

Winardy juga menyebut perusakan dilakukan warga karena kuranganya sosialasi oleh petugas vaksinator gabungan dari polisi, TNI, dan Dinas Kesehatan terkait manfaat vaksinasi.

"Tapi tadi setelah kita lakukan sosialisasi manfaat vaksin, masyarakat sudah menerima vaksin, dan kondisinya sekarang sudah kondusif," ujar Winardy.

Petugas medis luka lebam

Kericuhan yang terjadi mengakibatkan meja, kursi, 156 dosis vaksin, 42 vial vaksin Sinovac, jarum suntik, dan obat-obatan rusak.

Kericuhan juga mengakibatkan seorang vaksinator bernama Fanni Eprilia Tika (28) mengalami luka lebam di bagian betis kanan belakang akibat terbentur kursi plastik.

10 orang diperiksa

Pasca-kericuhan, Kepolisian Resor Aceh Barat Daya dibantu Kepolisian Daerah Aceh telah memeriksa 10 warga menjadi saksi, termasuk tenaga kesehatan yang bertugas di gerai vaksin PPI.

Polisi berjanji akan melakukan pendekatan humanis dan persuasif untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Polisi juga meminta peran tokoh ulama dan masyarakat lainnya untuk bisa ikut serta memberikan pemahaman upaya vaksinasi yang tengah dilakukan pemerintah.

(Penulis : Kontributor Banda Aceh Daspriani Y Zamzami, Kontributor Kompas TV Aceh Raja Umar| Editor : Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul: Ratusan Dosis Vaksin Rusak Diamuk Massa, Petugas Vaksinasi Lari, Ini Penjelasan Kapolres Abdya

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul: Ratusan Nelayan dan Pedagang Ikan Abdya Bubarkan Petugas Vaksinasi

https://regional.kompas.com/read/2021/10/02/053000278/saat-puluhan-warga-aceh-ngamuk-hancurkan-gerai-vaksinasi-karena-merasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke