BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya membangun jembatan gantung bagi warga Tenjolaut, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
Jembatan itu dibuat oleh Jabar Quick Respons (JQR), organisasi kemanusiaan yang dibentuk oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Koordinator Kanal Jembatan JQR Mulla Panggabean mengatakan, bahwa sebelum ada jembatan gantung tersebut, warga Tenjolaut harus menerobos aliran sungai Cikidang selebar 50 meter untuk mendapatkan akses pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya.
"Bahkan jika aliran sungai sedang deras, warga di desa itu tak bisa diakses," kata Mulla dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/10/2021).
Dalam proses pembangunan jembatan gantung itu, kata Mulla, tim JQR bergotong-royong dengan warga desa sebagai wujud dari comunity development.
Partisipasi warga dipadukan dengan tim teknis pengerjaan dapat memotong waktu pembangunan.
Disamping itu, akan timbul rasa memiliki dari warga untuk merawat jembatan yang telah dibangun.
“Jauh hari sebelum pembangunan kami melakukan asesmen dan sosialisasi sampai membentuk kelompok kerja sehingga ujungnya bukan hanya membangun infrastuktur tapi juga menghubungkan manusia dengan manusia,” tambahnya.
Mulla mengatakan, warga yang membutuhkan fasilitas jembatan gantung bisa menghubungi JQR lewat situs jabarq.id atau media sosial JQR.
“Banyak warga melaporkan soal kebutuhan jembatan gantung di daerahnya karena terputusnya akses ekonomi, pendidikan dan pelayanan lainnya. Maka daripada itu kemudian jadi isu kemanusiaan yang wajib direspon oleh JQR,” jelas Mulla.
Akses bagi 1.600 warga
Sementara itu Soleh, Kepala Desa Tenjolaut mengatakan, hadirnya jembatan itu sangat membantu aktivitas sekitar 1.600 warga desa.
“Dengan jembatan ini, 1.600 penduduk Desa Tenjolaut bisa menyeberang Sungai Cikidang dengan tenang, ini yang kami inginkan selama ini,” katanya.
Soleh mengatakan, warga desa telah lama memimpikan jembatan yang melintasi Sungai Cikidang.
Pasalnya, akses utama keluar masuk desa yang berada di ujung Sukabumi Selatan itu terpotong lintasan aliran sungai.
“Jika hujan deras dan sungai meluap, penduduk desa tidak bisa lewat, kini akhirnya kami bisa bahkan dengan kendaraan roda dua,” jelasnya.
https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/104218778/jabar-bangun-jembatan-gantung-warga-tenjolaut-tak-lagi-terobos-sungai