Salin Artikel

Santri Korban Pencabulan Guru Ponpes di Sumsel Bertambah Jadi 29 Orang

Jumlah korban bertambah 3 orang, sehingga total santri yang menjadi korban pencabulan sebanyak 29 orang.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Sumatera Selatan AKBP Tulus Sinaga mengatakan, bertambahnya jumlah korban ini diketahui setelah polisi terus melakukan pendalaman terhadap tersangka JD (22) yang merupakan guru di pondok pesantren tersebut.

Petugas membuka posko pengaduan bagi para korban untuk melapor.

“Dari catatan kita, korban JD kembali bertambah 3 orang. Total sekarang 29 anak pondok pesantren yang jadi korban. Kami terus dalami dugaan jumlah korban lain,” kata Tulus kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).

Tulus mengatakan, semua korban JD merupakan anak di bawah umur yang berusia antara 14 dan 15 tahun.

Menurut polisi, JD dengan leluasa melakukan aksi bejat itu setelah memperdaya para korban.

Adapun selain menjadi tenaga pengajar, JD ini juga sebagai pengawas asrama.

“Tersangka melakukan aksinya di tempat berbeda-beda. Ketika ada ruangan sepi, korban dibawa ke sana dan dipaksa menuruti kemauannya,” ujar Tulus.

Tak hanya JD, polisi juga sudah menetapkan satu tersangka lain, yakni IA (20) yang juga melakukan hal serupa.

Ia juga memperdaya seorang murid di pondok pesantren itu untuk disodomi dan dicabuli.

Aksinya itu terungkap berdasarkan keterangan dari JD.

“Untuk IA korbannya satu. Namun sudah 13 kali ia melakukan perbuatan itu. Kami juga akan dalami kemungkinan korban IA ini ada yang lain,” ujar Tulus.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/070106778/santri-korban-pencabulan-guru-ponpes-di-sumsel-bertambah-jadi-29-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke