Salin Artikel

Fakta-fakta Eksklusif Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KASUS pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum terungkap hingga sekarang. Sudah berjalan lebih satu bulan. Puluhan saksi diajukan. Tes kebohongan dilakukan. Tapi hasilnya masih nihil.

Salah satu sumber Aiman menyebutkan, kasus ini bisa jadi kembali ke nol. Mulai dari awal penyelidikan kembali. Sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi yang mengarah kepada penetapan tersangka.

Tampaknya memang seperti kasus pembunuhan biasa. Tapi belum ditemukan satu pun bukti. Tak ada sidik jari tertinggal. Padahal, kuat dugaan pelakunya tidak sendiri.

Diduga, butuh waktu 6 jam untuk menghabisi dua koban dan menyimpan mayatnya di bagasi mobil Alphard. Kejadian diperkirakan malam hari saat penghuni rumah sedang tidur.

Pelaku bahkan sempat memandikan kedua jenazah. Entah apa maksudnya. Tak ada satu pun jejak terlihat.

Jejak sinyal telepon seluler juga tidak terlihat. Bisa jadi, pelaku paham betul bagaimana menghindari jejak yang bakal mengarah pada dirinya.

Fakta-fakta yang ditemukan tim Aiman

Tim program AIMAN-Kompas TV datang langsung ke Subang, Jawa Barat, untuk mencari sejumlah fakta atas kasus yang masih misterius ini.

Dalam kasus ini, Tuti Suhartini dan putri bungsunya Amalia Mustika Ratu yang biasa dipanggil Amel ditemukan tewas mengenaskan. Jasad mereka ditemukan di bagasi mobil milik keluarga pada pagi hari, Rabu (18/8/2021). 

Awalnya, polisi menduga pelakunya adalah orang dekat. Sebab, tidak ditemukan jejak-jejak perampokan. Tidak ada barang hilang kecuali 1 ponsel milik Amel. 

Ini juga jadi pertanyaan, kenapa hanya ponsel Amel yang hilang? Apakah karena Amel sempat memergoki aksi para pelaku dan merekamnya? Entahlah!

"Kan sudah ada clue-nya, tidak ada yang dirusak. Artinya, orang bisa masuk dengan gampang. Kira-kira yang bisa masuk dengan gampang siapa? Artinya mungkin sudah saling mengenal, diduga saling mengenal," ungkap Kapolres Subang AKBP Sumarni, sehari pasca-kejadian.

Dugaan bahwa pelaku adalah orang dekat diperkuat dengan fakta bahwa tidak ada satu pun pintu dan jendela rumah korban yang rusak. Kemungkinan ia memiliki kunci untuk masuk ke dalam rumah.

Fakta lain, pelaku diduga tahu denah rumah tersebut. Pelaku datang dan langsung menuju kamar Tuti Suhartini. Besar kemungkinan Tuti adalah sasaran utama pembunuhan ini.

Hasil autopsi polisi, Tuti dinyatakan tewas pada tengah malam. Sementara Amel berselang beberapa jam kemudian, jelang pagi hari. Dari hasil autopsi juga diketahui bahwa Amel sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.

Dari sinilah muncul dugaan, Amel dieksekusi setelah ibunya. Ada petunjuk Amel bergumul dengan pelaku.  Apakah karena Amel memergoki pelaku? Lagi-lagi masih harus dibuktikan lewat penyelidikan.

Memang dalam beberapa tahun terakhir keluarga ini tengah dilanda konflik. Suami Tuti, Yosef Hidayah, telah menikah secara siri dengan perempuan lain yang kerap dipanggil Ibu Mimin.

Yosef, Mimin, dan Tuti usianya sama, 55 tahun. Mimin secara siri menjadi istri muda Yosef sejak 2009 silam.

Setelah menikah, Yosef dan Mimin membangun sebuah yayasan pendidikan untuk tingkat SMP dan SMK tak jauh dari tempat tinggal mereka. 

Wawancara eksklusif dengan Yosef

Saya mewawancarai eksklusif Yosef dan putra sulung Yosef dan Tuti, Yoris Raja Amanullah.

Menurut Yoris, dalam beberapa tahun terakhir, ibunya mengambil alih kepengurusan yayasan karena di bawah Yosef pengelolaan keuangan berjalan tidak baik.

"Papa sering meminta uang, kenapa?" saya bertanya pada Yoris. 

"Karena (penghasilannya) sudah di-cut oleh Mama (Tuti)," jawab Yoris.

"Hasil dari yayasan tidak lagi ke Papa karena Papa boros!” tambah Yoris. 

Saya lalu menemui Yosef. Ia menangis saat memberikan pesan kepada Sang Pembunuh. Yosef mengeluh tentang dugaan yang mengarah pada dirinya sebagai pelaku pembunuhan itu.  Ia sedih campur marah.

“Tidak, bukan saya (pelakunya)," kata Yosef.

Yosef menjelaskan seluruh alibinya. Ia bukanlah orang yang berada di balik pembunuhan ini. Ia sama sekali tidak mengetahui kejadian itu dan tidak berada di lokasi kejadian.

Selain itu, Yosef mengungkapkan rasa sayangnya yang luar biasa kepada Amel, putrinya.

“Amel itu anak kesayangan saya!” kata Yosef kepada saya, eksklusif, sambil menangis.

Keterangan polisi

Polisi mengakui kasus ini memang bukan kasus biasa. Yang paling pelik adalah tidak adanya petunjuk di tempat kejadian perkara. 

"Masalahnya kompleks sekali," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, Kamis (23/9/2021).

"Karena terutama adalah tidak ada saksi yang melihat daripada kejadian itu sendiri, tidak ada saksi," kata dia.

Ini bukan kasus pertama yang belum terungkap. Polisi masih punya pekerjaan rumah juga untuk kasus Akseyna Ahad Dori, seorang Mahasiswa Universitas Indonesia yang diduga dibunuh dan jenazahnya di tenggelamkan di Danau UI.

Sesulit apapun kasusnya, dalam dunia kriminal ada ungkapan tak ada satu pun kejahatan yang tidak meninggalkan jejak.

Semoga polisi dapat segera menemukan jejaknya.

Saya Aiman Witjaksono,
Salam.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/27/161859178/fakta-fakta-eksklusif-kasus-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-subang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke