Salin Artikel

Ibu-ibu di Nagakeo Duduk di Tengah Jalan, Adang Aparat dan Petugas Menuju Lokasi Pembangunan Waduk Lambo

Ibu-ibu  tersebut duduk di tengah jalan, sehingga kendaraan milik petugas dan aparat tidak bisa melintas menuju lokasi pembangunan Waduk Lambo.

Terik matahari mereka tak hiraukan, demi mempertahankan tanah leluhur mereka di Lowo Se.

Mereka tidak ingin tempat tinggal mereka digunakan sebagai lokasi pembangunan Waduk Lambo.

“Kami tidak mau ada pengukuran dan bentuk kegiatan apapun di Lowo Se, kami tidak mau. Tidak boleh ada pengukuran. Hari ini kami adang petugas untuk tidak boleh lakukan pengukuran,” tegas salah seorang warga, Siti kepada awak media, Sabtu.

Minta dibangun di lokasi lain

Dia menegaskan, masyarakat setempat tidak menolak pembangunan waduk Lambo itu, tetapi lokasinya harus digeser.

“Lokasi alternatif itu ada di jalur yang sama yakni di Malawaka dan Iowopebhu. Kami minta itu. Lokasinya digeser. Jika geser berarti dampaknya tidak kena di kami,” ujar dia.

Willibordus Ou, Wakil Ketua Forum Penolakan Pembangunan Waduk Lambo, mengungkapkan, hingga kini masalah lahan belum ada kesepakatan yang jelas.

Namun anehnya, tim appraisal dan BWS NT II turun ke lapangan untuk mengukur lokasi.

Masyarakat, lanjut dia, bukan menolak pembangunan waduk.

Tetapi mereka menginginkan relokasi pembangunan waduk.

“Pemda Nagekeo dan BWS sudah menipu pemerintah pusat dan masyarakat Kabupaten Nagekeo. Jangan dulu percaya dulu karena masih terjadi polemik di masyarakat dan jangan paksakan untuk turun ke lapangan," kata Wilibordus.

"Untuk apa melihat lokasi jika dilarang oleh masyarakat. Lalu kenapa membawa aparat kepolisian dengan senjata lengkap ? Maksudnya apa ? Apakah ingin menekan dan menakut-nakuti masyarakat?” lanjut Wilibrodus.


Ia mengatakan, suara masyarakat sejak awal sudah pernah disampaikan ke DPRD dan Bupati, tetapi hingga kini belum ada solusi.

“Moment seperti apa lagi yang diinginkan karena sejak 2016 selalu menghindar dan saat ini ada kesan bahwa pelaksanaan proyek ini dipaksakan. Masyarakat sudah ada niat baik dengan menerima pembangunan waduk, tetapi Pemda yang tidak pernah mau mendengar aspirasi dari masyarakat,” katanya.

Salah satu tim appraisal Menggala mengatakan, pihaknya harus melihat dulu dan mengecek kondisi di lapangan.

“Jika ada keberatan, silahkan disampaikan dalam forum dan musyawarah,” katanya.

Ia menjelaskan, keterlibatan aparat kepolisian di lokasi hanya untuk menjaga keamanan, bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/26/135027078/ibu-ibu-di-nagakeo-duduk-di-tengah-jalan-adang-aparat-dan-petugas-menuju

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke