Salin Artikel

Adukan Bupati Bojonegoro ke Polisi karena "Chat" WhatsApp, Wabup: Isinya Fitnah, Menyerang Pribadi dan Keluarga Saya

Percakapan di grup WhatsApp "Jurnalistik dan Informasi" yang ditulis oleh bupati itu dianggap sebagai fitnah oleh Budi Irwanto.

"Isi chat-nya itu fitnah, menyerang pribadi dan keluarga saya," kata Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irwanto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Wawan, sapaan akrab Budi Irwanto, merasa tersinggung karena isi percakapan yang ditulis Bupati Anna dianggap menyerangnya.

"Dalam isi chat itu menyebut dengan terang dan jelas nama saya," ujar dia.

Ternyata Wawan sudah melaporkan kejadian itu sejak 9 September 2021.

Kejadiannya bermula saat Wawan mempertanyakan validitas jumlah pasien Covid-19 di Bojonegoro pada 6 Juli 2021 di grup WhatsApp.

Dalam grup itu, terdapat ratusan anggota yang terdiri dari Forkopimda, OPD, DPRD, hingga jurnalis.

Dia bertanya karena data yang dilaporkan ke publik berbeda dengan data yang ada di lapangan.

Baru pada malam harinya, Anna membalas membalas pertanyaan Wawan dengan jawaban yang dirasa Wawan menyinggung pribadi serta keluarganya.

Ternyata isi percakapan tersebut tak hanya tersebar di satu grup WhatsApp, melainkan grup lain, seperti grup yang berisi para camat.

"Saya juga heran, Ibu Bupati kok gitu, sampai saya disuruh berhenti jadi wakil bupati," ujarnya.

"Saya menyerahkan seluruh fakta -fakta hukum ke pihak kepolisian dan menindak siapa saja yang membuat, menyiarkan berita bohong yang merugikan masyarakat," katanya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Frans Dalanta Kembaren membenarkan adanya surat aduan dari Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto pada 9 September 2021.

Budi Irawanto mengadukan dugaan pencemaran nama baik terhadap dirinya dan keluarga yang dilakukan Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah.

Selanjutnya, polisi telah menindaklanjuti aduan tersebut dengan meminta keterangan pelapor dan beberapa saksi.

"Iya kami telah menindaklanjuti sekarang, yang bersangkutan juga sudah kita mintai keterangan," kata AKP Frans Dalanta Kembaren, Kamis (23/9/2021).

Terkait rencana pemanggilan terhadap Anna Mu’awanah, pihaknya mengaku masih mempelajari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan.

"Yang sudah kami lakukan saja, soal pemanggilan pasti, tapi nanti dulu," ungkapnya.

Isi percakapan bupati

Berikut isi chat Anna Muawwanah yang dianggap mencemarkan nama baik Budi Irwanto:

"Selamat pg budi irawanto

Sy sampaikan bbrp hal

1.kita di pertemukan urusan politik

2.anda meyakinkan sy NGAKU keponakan seorang menteri
3 dr partaimu saat itu memanggil sy memilih bbrp nama dan sy ttp pegang janji

4.paska anda kehilangan sesorang istri tercinta sy kira anda bisa berfikir hidup bgtu berharga dan sgt singkat.dan memupuk kasih sayang...rupanya ?...

Bbrp memory akhirnya terbuka. Sy mengatakan manusia "memupuk kebencian"

1.pak lik kandung di anak berkompetisi

2 puluhan thn tdk saling sapa dg pak lik kandung

3 termsk menantumu dr jenu Tuban kamu tutup pintu rapat2

4 cucumu dr jenu tdk di beri kesempatan sprtj cucu pd umumnya dll

5 sama pak Skr pun berthn thn tdk saling tegur sapa krn ada peristiwa persibo mau giring ke peristiwa politik ???

6.dl bbrp kebijakan dl sy ikut anda misal menutup AKN ? Menyalahkan KYT ( saat itu ) ..akhirnya sy minta pendapat forum.rektor kampus di bgoro dll

Sejak.anda tdk.ketua DPC PDIP medium 2019 saat itu jg anda sdh tdk melakukan tgs layaknya pejabat yg menggunakan fasilitas negara ibaratnya dr mancing sampe KENCING

Banyak org hidupnya ingin ada achievement
gampang solusinya klo sdh tdk mau bertugas sementara menggunakan fasilitas negara ada cara yg elegant..... RESAIGN

Ke sini ke RSUD sy tunggu

Laki2 tdk usah grudukan

Sy perempuam brani sendirian ( ini wa sy trakhir di forum terbuka )"

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Tuban, Hamim | Editor : Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/24/051000978/adukan-bupati-bojonegoro-ke-polisi-karena-chat-whatsapp-wabup-isinya-fitnah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke