Salin Artikel

22 Kecamatan Terancam Kekeringan, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkab Sumba Timur

WAINGAPU, KOMPAS.com - Sebanyak 22 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terancam mengalami kekeringan meteorologis.

Berdasarkan laporan Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, NTT, ada 20 kecamatan yang berstatus awas yakni Haharu, Kahaungu Eti, Kambata Mapambuhang, Karera, Katala Hamu Lingu, Kota Waingapu, Lewa, Lewa Tidahu, Mahu, Matawai La Pawu, Ngadu Ngala, Nggaha Ori Angu, Paberiwai, Pahunga Lodu, Pandawai, Pinu Pahar, Rindi, Tabundung, Umalulu, dan Wulla Waijelu.

Sementara dua kecamatan lainnya masuk status siaga adalah Kambera dan Kanatang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Timur, Mikail Jaka Laki mengatakan, sejauh ini Pemkab Sumba Timur sudah mendistribusikan air bersih bagi warga di sejumlah kecamatan.

"Air bersih tersebut diisikan di tempat penampungan yang disiapkan di desa, dusun, atau RT/RW. Selain itu, penampung air yang ada di rumah-rumah warga juga kami layani," kata Mikail kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (23/9/2021).

Ia menyebutkan, bantuan air bersih tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II yang dialokasikan untuk BPBD Sumba Timur.

Namun, tidak semua wilayah yang terdampak kekeringan tersebut mendapatkan jatah air bersih.

"Kan terbatas. Tidak semua kecamatan (terlayani air bersih). Memang ada harapan (bantuan) dari unit-unit lain. Seperti Dinas Sosial yang memiliki mobil tangki bisa melayani di tempat-tempat (yang belum dapat jatah distribusi air bersih)," ungkap Mikail.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, kata Mikail, pihaknya sudah mengusulkan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Provinsi NTT. 

Selain itu, permohonan bantuan juga disampaikan kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT.

"Kami usulkan empat mobil tangki dan juga dana operasional dalam jangka pendek," ujar Mikail.

Ia berharap, usulan tersebut bisa segera direalisasikan agar operasional pelayanan air bersih bisa menjangkau 22 kecamatan yang terdampak kekeringan.

Sebab, selain krisis air bersih, lahan pertanian milik warga di wilayah tersebut juga ikut terdampak kekeringan.

"Sehingga kita bisa melayani masyarakat supaya jangan resah dengan kondisi yang ada," tutur Mikail.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/23/100808378/22-kecamatan-terancam-kekeringan-ini-langkah-yang-dilakukan-pemkab-sumba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke