Salin Artikel

Mengenal Bahasa Jaseng di Film Yuni, Pemenang Toronto International Film Festival 2021

"Kamu bakal lanjut ke perguruan tinggi kan, Yun. Percaya sama Ibu. Sayang, nilai-nilaimu bagus".

Kalimat tersebut adalah salah satu dialog berbahasa Jawa Serang (Jaseng) dalam film "Yuni" karya sutradara Kamila Andini yang mendapatkan penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021.

Dialog berbahasa Jaseng itu diucapkan oleh karakter Bu Lies, yang diperankan oleh Marissa Anita kepada kepada tokoh Yuni yang diperankan Arawinda Kirana.

Lalu, apa yang dimaksud bahasa Jawa Serang (Jaseng) Banten?

Qizink La Aziva atau Kang Qizink selaku dialect coach dalam film "Yuni" mengatakan, bahasa Jaseng atau Jawa Serang merupakan bahasa Jawa dialek Banten yang digunakan masyarakat di wilayah Banten Utara.

"Penyebutan (Jaseng) karena penuturnya kebanyakan berada di wilayah Kabupaten/Kota Serang (Cilegon sebelumnya masuk wilayah Serang)," kata Qizink saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (20/9/2021).

Menurut Qizink, munculnya bahasa Jawa di Banten seiring dengan kehadiran pasukan Cirebon dan Demak dalam menguasai Banten pada masa kesultanan Banten.

Saat itu, menurut Qizink, wilayah Banten pada masa Kesultanan Banten merupakan daerah yang terbuka dan heterogen, sehingga bahasa Jawa di Banten pun menjadi berkembang.

Dengan demikian, terjadi asimilasi bahasa dari luar dalam pengembangan bahasa Jawa di Banten, termasuk pengaruh Sunda, karena di Banten awalnya mayoritas penutur Sunda.

"Bahasa Jawa menjadi bahasa di Kesultanan, pendidikan (pesantren), dan menjadi bahasa pergaulan," ujar Qizink.

Penulis buku "Kelomang" itu mengatakan, bahasa Jawa di Banten pun dikenal undak usuk bahasa, ada bahasa halus yang disebut dengan bebasan, dan bahasa pergaulan sehari-hari.

"Bebasan merupakan bahasa Jawa halus yang biasa digunakan untuk penghormatan. Sementara Jaseng pergaulan adalah bahasa Jaseng untuk percakapan sehari-hari tanpa hirarki, egaliter," kata dia.


Adapun bahasa Jaseng sangat unik karena terbebas dari bahasa Jawa asalnya.

Selain itu, bahasa Jaseng bisa berkembang dan mampu beradaptasi dengan bahasa lain.

Untuk membudayakan dan menjaga bahasa Jaseng sebagai bahasa ibu, Qizink juga mendirikan komunitas Bahasa Jawa Serang atau BJS.

"Kehadiran berbagai komunitas yang konsen dalam upaya melestarikan bahasa Jaseng juga turut menjaga eksistensi bahasa Jaseng, seperti BJS sebagai komunitas penutur bahasa Jaseng," kata Qizink.

Awalnya, banyak anak muda atau milenial yang enggan menggunakan bahasa Jaseng, karena dianggap kampungan.

Namun, saat ini dengan perkembangan teknologi, banyak anak muda yang ikut bangga memperkenalkan bahasa Jaseng melalui berbagai media ekspresi seperti di film "Yuni".

Bahkan, bahasa Jawa Banten punya kamus tersendiri karya Mudjahid Chudori.

Tertarik belajar bahasa Jaseng seperti di film Yuni?

https://regional.kompas.com/read/2021/09/20/172418978/mengenal-bahasa-jaseng-di-film-yuni-pemenang-toronto-international-film

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke