Salin Artikel

Keracunan Massal Nasi Berkat di Karawang Diduga karena Bakteri Salmonella

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polisi Resor (Polres) Karawang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, hasil uji laboratorium sampel darah, urine, dan muntahan korban tak mengandung zat kimia berbahaya.

"Penyebab keracunan mereka diduga kuat dari bakteri Salmonella. Bakteri itu biasa ada di makanan yang mengandung protein," ujar Oliestha, Sabtu (18/9/2021).

Lauk pada nasi berkat itu di antaranya telur balado, urap, tempe, dan botok.

Oliestha belum bisa memastikan dari mana bakteri itu berasal, sebab polisi kesulitan mendapat sisa makanan yang dimakan warga.

"Kita belum tahu apakah memang bahannya yang basi atau setelah pemasakan disimpannya kurang higenis dan sebagainya," ungkap dia.

Hingga saat ini, ada 16 saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, terkait kasus keracunan itu, termasuk petugas ahli laboratorium kesehatan daerah dan laboratiriun forensik.

"Kita sudah melaksanakan gelar perkara, mungkin dalam waktu dekat kita akan menetapkan tersangka," kata dia.

Oliestha pun mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ada kejadian, apalagi jika ada korban.

Warga bisa melapor melalui aplikasi Karawang Tangguh atau Lapor Pak Kapolres.


Pelaporan melalui Lapor Pak Kapolres dilakukan melalui direct message akun instagram @kapolreskarawang dan whatsapp di nomor 0822 1127 2003.

"Segan janga sungkan laporka setiap kejadian, sehingga kami dapat melakukan respons secara cepat," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, keracunan itu terjadi setelah warga menyantap nasi berkat usai pengajian di salah satu mushola di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang pada Kamis (2/9/2021) lalu.

Malam harinya, sejumlah warga mengalami gejala muntah-muntah, kram perut, dan diare.

Sejumlah warga memilih mengonsumsi obat warung atau berobat ke bidan terdekat.

Karena tak kunjung sembuh, mereka dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan pada Sabtu (4/9/2021), di antaranya Puskesmas Cikampek Utara, Puskesmas Kotabaru, Rumah Sakit Izza, Rumah Sakit Karya Husada, dan Rumah Sakut Abdul Radjak Purwakarta.

Dari informasi yang diterima Kompas.com, total ada 102 warga yang mengalami keracunan. Tiga di antaranya meninggal dunia, yakni IC (50), AP (14), dan W (80).

https://regional.kompas.com/read/2021/09/18/121802278/keracunan-massal-nasi-berkat-di-karawang-diduga-karena-bakteri-salmonella

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke