Salin Artikel

Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Ditunda, Begini Penjelasan Bupati Blora

Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan penundaan pembangunan bendungan tersebut disebabkan karena anggarannya direfocusing untuk penanganan Covid-19.

"Info penundaan beberapa waktu yang lalu. Uangnya digunakan untuk penanganan COVID-19," ucap Arief Rohman saat ditemui awak media di DPRD Blora, Jumat (17/9/2021).

Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko akan berdampak pada lima desa di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

Kelima desa tersebut antara lain, Desa Ngrawoh, Nginggil, Nglebak, Megeri dan Mendenrejo.

Bahkan, dua desa yaitu Ngrawoh dan Nginggil akan tergenang air dampak dari pembangunan bendungan tersebut.

Kepala Desa Ngrawoh, Purwondo mengatakan desas-desus adanya rencana pembangunan bendungan tersebut sudah ada sekitar 2017 lalu.

"Menurut isu-isu yang berkembang, itu sudah lama banget untuk isu bendung gerak karangnongko," kata Purwondo saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.

Selama menjadi kades pada 2019 lalu, Purwondo mengaku baru 2 kali diajak sosialisasi terkait rencana pembangunan bendungan tersebut.

"Tapi untuk sampai saat ini saya selaku kepala desa belum tahu persis sampai mana genangan tersebut. Cuman berita terakhir yang kami terima itu ada penurunan yang dulu itu sampai 95 persen dari wilayah desa, untuk saat ini tinggal 60 persen," ujar dia.


Proyek strategis nasional sejak 2019

Diketahui, proyek ini telah ditetapkan menjadi proyek strategis nasional sesuai yang tercantum dalam Perpres nomor 79 Tahun 2019.

Pekerjaan akan dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Nantinya, Proyek Strategis Nasional tersebut akan membendung sungai Bengawan Solo yang memisahkan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora dengan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro.

Ada sembilan pintu air yang mengaliri lahan seluas 1.747 hektar untuk Blora dan 5.203 hektar untuk Kabupaten Bojonegoro.

Selain itu, bendung gerak tersebut bisa memenuhi kebutuhan air baku PDAM sekitar 2,15 juta meter kubik atau 100 liter per detik.

Sementara anggaran untuk pembangunan bendung gerak tersebut mencapai Rp 2,5 triliun.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/18/100000878/pembangunan-bendung-gerak-karangnongko-ditunda-begini-penjelasan-bupati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke