Salin Artikel

Soal Dugaan Jual Beli Bangku Sekolah, Ini Penjelasan Dispendik Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Tri Aji Nugroho membantah dugaan adanya oknum yang melakukan jual beli bangku di sekolah untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Aji memastikan bahwa PPDB di Surabaya telah berlangsung secara online.

"Karena prinsip dengan menggunakan PPDB online ini sudah tidak memungkinkan adanya oknum yang jual beli bangku sekolah," kata Aji saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).

Menurut Aji, penerapan sistem PPDB online jenjang SD dan SMP bertujuan mencegah adanya oknum yang melakukan jual beli bangku sekolah tersebut. 

Pihaknya juga menyatakan telah mengecek langsung ke sekolah terkait dugaan tersebut. 

"Kita sudah cross check ke sekolah tersebut dan tidak menemukan inisial orang yang dimaksud, sehingga adanya jual beli bangku sekolah itu tidak terbukti," ungkap dia.

Terlebih lagi, kata Aji, ketika ditelusuri ke sekolah, inisial oknum yang dimaksud juga tidak ada, baik itu tenaga pengajar, staf, atau pun karyawan di sekolah.

"Karena memang inisial oknum itu tidak ada. Kita tidak tahu oknum yang diberitakan itu siapa, yang pasti bukan orang sekolah inisial itu," kata dia.

Di samping itu, Aji menjelaskan, ketika jadwal PPDB telah ditutup, otomatis sistem juga menutup pendaftaran.

Selanjutnya, pihaknya akan mencocokkan daftar calon peserta didik yang telah masuk ke dalam sistem dengan pendataan yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Jadi setelah pendaftaran itu ditutup, lalu kita bandingkan dengan pendataan yang dilakukan oleh mereka (pihak sekolah) dengan PPDB-nya. Apakah ada orang (calon siswa) baru di situ," tutur dia.

Sebelumnya, beredar informasi terkait dugaan jual beli bangku sekolah kepada orangtua siswa. 

Orangtua tersebut dijanjikan anaknya dapat masuk SMP tersebut dengan membayar sejumlah uang. 

https://regional.kompas.com/read/2021/09/17/173408178/soal-dugaan-jual-beli-bangku-sekolah-ini-penjelasan-dispendik-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke