Salin Artikel

Kapal Sirimau Dialihkan untuk Tempat Isolasi, Pedagang NTT Mengeluh Tak Bisa Pasarkan Bawang

Hasil panen bawang merah mereka menumpuk, akibat jalur pemasaran ke Papua tidak bisa diakses.

Kapal Motor Sirimau milik PT Pelni, yang selama ini melayani rute penyeberangan dari Kupang ke Papua, tidak lagi beroperasi.

Salah satu pedagang bawang merah dari Kecamatan Semau Selatan Petrus Tausbele mengatakan, dirinya secara rutin membawa hasil panen bawang milik para petani tersebut ke Papua.

Namun, saat ini aktivitas tersebut terpaksa terhenti, sehingga para petani bawang dan pedagang di pulau tempat asal Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat itu, merugi.

"Kami biasa bawa bawang hasil panen ke Papua, dengan Kapal Sirimau. Tapi sejak Juli tidak ada lagi. Jadi sekarang bawang semua menumpuk. Kami bingung mau diapakan bawang ini, " jelas Petrus, Jumat (17/9/2021).

Petrus mengaku, setiap bulan dia membawa 60 hingga 80 ton bawang merah untuk dipasarkan di Papua.

Alasannya, kata Petrus, harga jual di Papua menguntungkan.

Saat ini dia terancam merugi, karena bawang yang sudah dibeli untuk dijual ke Papua, masih tertahan.

Sementara harga jual di Kupang rendah, bahkan cenderung turun.

"Awalnya kita beli dengan Rp 13.000 di petani. Tapi sekarang harga sudah turun lagi. Masih belasan ton yang menumpuk," ungkap dia.

Petrus berharap, pemerintah maupun PT Pelni bisa segera memperhatikan hal itu, sehingga mereka tidak lagi merugi.

Dihubungi terpisah, Kepala Cabang PT Pelni wilayah Kupang Safran, mengatakan, KM Sirimau yang berkapasitas 460 bed, saat ini digunakan untuk melayani isolasi terpusat masyarakat Kota Sorong.

Safran mengatakan, KM Sirimau sudah tak beroperasi dari Papua menuju Kupang, sejak Juli 2021 lalu.

"Kapal itu dipakai untuk tempat isolasi terpusat di Pelabuhan Sorong," ujar dia.

Menurut Safran, saat ini pihaknya belum mendapat informasi dari pemerintah pusat, terkait waktu beroperasinya kapal itu.

"Belum ada info dari pusat. Nanti kalau sudah ada kita infokan," ujar Safran kepada Kompas.com.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/17/131458378/kapal-sirimau-dialihkan-untuk-tempat-isolasi-pedagang-ntt-mengeluh-tak-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke