Lambannya vaksinasi di wilayah Maluku ini dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor.
Mulai dari letak geografis wilayah Maluku yang terdiri dari 1.340 pulau, akses transportasi ke wilayah pedalaman yang belum memadai, hingga warga yang masih takut untuk divaksin.
“Sampai hari ini sesuai data itu capaian vaksin di Maluku baru mencapai lebih dari 30 persen. Ini tentu masih sangat rendah sekali,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr Adonia Rerung kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis (16/9/2021).
Ambon tertinggi
Dia mengatakan, dari 11 kabupaten kota di Maluku hanya kota Ambon yang paling tinggi capaian vaksinasinya, yakni hampir mencapai 70 persen.
Menurutnya, capaian vaksinasi di Kota Ambon sangat tinggi dari daerah-daerah lainnya, karena Pemkot Ambon bersama tim medis dan Satgas Covid-19 bekerja sangat progresif mengajak warga mengikuti vaksinasi.
“Di Ambon paling tinggi sudah hampir 70 persen, itu karena semua bekerja sangat progresif, semua diberdayakan, selain itu banyak lembaga dan instansi seperti TNI Polri juga gencar melakukan vaksinasi,” ungkapnya.
Dua daerah ini catatkan capaian terendah
Ia mengatakan selain Kota Ambon, capaian 10 kabupaten kota di Maluku hingga kini masih dibawah 20 persen.
“Yang paling rendah itu kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur, itu paling rendah sekali,” ujarnya.
Dengan melihat kondisi tersebut, Doni mengaku pesimistis capaian vaksinasi di Maluku akan sesuai target 100 persen apda desember 2021 mendatang.
“Kalau Kota Ambon mungkin bisa capai target hingga Desember nanti tapi kalau daerah lain saya yakin tidak akan mencapai target,” ujarnya.
Hal ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat agar mau mengikuti vaksinasi.
“Saya kira pemda dan tenaga kesehatannya harus lebih gencar lagi sosialisasi dan turun ke masyarakat, agar target mewujudkan herd immunity dapat tercapai,” ujarnya.
https://regional.kompas.com/read/2021/09/16/174010378/capaian-vaksinasi-di-maluku-baru-30-persen-satgas-ada-2-kabupaten-yang