Salin Artikel

Petirtaan Kuno Era Kerajaan Kediri Ditemukan di Desa Menang, Awalnya Dikira Cuma Saluran Air

Pengungkapan itu bermula dari temuan struktur kuno oleh warga, lantas ditindaklanjuti pemda dengan pelaporan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim sejak Februari lalu.

BPCB kemudian turun lapangan pada Senin (13/9/2021) untuk melakukan observasi.

Dalam observasi sebagai tahapan awal ekskavasi atau penggalian itu terungkap dugaan bahwa temuan itu merupakan petirtaan.

Kepala Seksi Museum dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priatno mengatakan, struktur batu bata kuno itu awalnya sempat dikira hanya sebuah saluran air.

"Prediksi awal kita hanya sebuah saluran kuno, ternyata setelah dikunjungi dan dicek BPCB, tidak sekadar saluran tapi merupakan petirtaan kuno," ujar Eko, Selasa (14/9/2021).

Eko menambahkan, bangunan petirtaan itu mempunyai orientasi utara-selatan dengan ukuran 220 cm x 227 cm.

Petirtaan itu mempunyai tiga rongga penyalur air dengan saluran pembuangannya (outlet) diperkirakan berada di sebelah selatan atau mengarah pada kolam penampungan air Sumber Towo.

" Sedangkan inletnya (saluran masuk) belum ketemu titiknya. Namun lokasinya diperkirakan di sisi utara," Eko menambahkan.

Adapun masa pembuatan petirtaan itu, menurutnya, diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Kediri di abad 12.

Hal itu berdasarkan komparasi dari hasil temuan pertirtaan yang juga ditemukan di situs cagar budaya Candi Klothok Kota Kediri beberapa waktu lalu.

Sekadar diketahui, Desa Menang selama ini cukup dikenal sebagai wilayah dengan banyak peninggalan tempat bersejarah semisal Sendang Kamandanu.

Di wilayah Menang tersebut juga terdapat sebuah petilasan yang cukup terkenal, yakni petilasan yang diyakini sebagai tempat moksa dari Prabu Sri Aji Jayabaya Raja Kediri abad XII.

Petilasan raja yang terkenal dengan jangka Jayabayanya itu kerap menjadi tempat kunjungan peziarah. 

https://regional.kompas.com/read/2021/09/14/154314478/petirtaan-kuno-era-kerajaan-kediri-ditemukan-di-desa-menang-awalnya-dikira

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke