Salin Artikel

Potret Keunikan Gampong Nusa Aceh Besar hingga Masuk 50 Desa Wisata Terbaik Se-Indonesia

Ketua Lembaga Pariwisata Nusa Nurhayati Muhammad mengatakan, sejak tsunami 2010 desa ini bangkit, sehingga adanya penghargaan tingkat nasional ini membuat warga gampong berbahagia. 

“Respons masyarakat di Gampong Nusa semua masyarakat di sini sangat bersyukur dan bangga. Bahkan ada yang menanyakan, apalagi yang harus dilakukan untuk Desa Nusa lebih indah dan lebih cantik,” kata Nurhayati Muhammad, seperti dikutip Serambinews.com, beberapa waktu lalu.

Ada pengelolaan sampah berbasis masyarakat

Nurhayati mengatakan, salah satu keunggulan Gampong Nusa yakni merupakan satu-satunya desa di Aceh yang setelah tsunami membuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

“Masyarakat di Gampong Nusa tidak dibayar, tetapi murni masyarakat sendiri yang mengumpulkan sampah, sehingga bisa dibuat kerajinan tangan, seperti tas, bunga, kotak tisu, kotak pensil, dan sebagainya,” katanya.

Ia menyebutkan kerajinan tangan seperti kotak tisu yang terbuat dari sampah organik, yaitu dari dedaunan.

Selanjutnya kotak pensil dari bungkus detergen, bunga juga dibuat dari dedaunan seperti pelepah pinang, bunga cemara, serta baju, dompet, dan topi yang dirajut dari kantong plastik.

"Mereka mencoba mengurangi plastik yang ada di kampung dengan cara seperti ini. Selain itu, selama ini Gampong Nusa juga menggali potensi yang ada dari beberapa paket wisata," kata Nurhayati.

Paket-paket wisata kreatif seperti pembuatan keripik oen temurui

Ia menambahkan, lahirlah beberapa paket wisata yang dianggap sebagai keunggulan Gampong Nusa, seperti cooking class, pembuatan pliek u, timpan, dan pengelolaan asam sunti.

Hal inilah yang digali menjadi potensi masyarakat sehingga mendatangkan uang bagi masyarakat di Gampong tersebut

"Kali ini ada produk baru yaitu keripik oen temurui adalah kearifan lokal yang dijadikan sesuatu yang baru," sebutnya seraya menyebut produk ini pun menjadi oleh-oleh baru dari Gampong Nusa.

Oen temurui adalah daun khas Aceh yang wangi dan gurih jika digoreng, biasanya juga dipakai dalam ayam goreng khas Aceh lainnya, yaitu Ayam Tangkap.


Punya 42 homestay

Selanjutnya, pada 2015 Gampong Nusa hanya mempunyai satu homestay, tetapi dengan perkembangannya kini sudah diperbanyak mencapai 42 homestay, sehingga banyak wisatawan yang datang ke Gampong Nusa ini.

"Untuk homestay sendiri partisipasi masyarakat, yang rumahnya ingin dijadikan homestay mendaftar langsung ke Lembaga Pariwisata Nusa dengan sistem bergilir, sehingga rumah-rumah mana yang akan diberikan ke wisatawan," sebutnya.

Nurhayati menyebutkan, para tamu yang pernah hadir di Gampong Nusa ada yang dari Malaysia, Afrika, Turki, Amerika, dan Kanada. Ada beberapa dari Jawa Timur, Surabaya, Padang, dan Merauke.

"Jadi sampai sekarang Gampong Nusa masih tetap terbuka untuk wisatawan dengan syarat menunjukkan PCR dan swab atau kartu vaksin," kata Nurhayati.

Di Gampong Nusa ini juga sudah menerapkan protokol kesehatan mulai memakai masker, menyiapkan sabun, air dan hand sanitizer.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Masuk 50 Besar Desa Terbaik, Gampong Nusa Miliki 42 Homestay, Oleh-oleh Terbaru Keripik Oen Temurui.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/13/122158578/potret-keunikan-gampong-nusa-aceh-besar-hingga-masuk-50-desa-wisata-terbaik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke