Salin Artikel

Mengapa Ada Warga Aceh yang Enggan Divaksin?

Dikutip dari laman covid19.acehprov.go.id, Kamis (9/9/2021), tingkat vaksinasi di Aceh Utara baru 9,6 persen dari total penduduk wajib vaksinasi 293.818 jiwa.

Sedangkan di Lhokseumawe baru mencapai 4,9 persen dari 91.336 jiwa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Utara Ferianto mengatakan, rendahnya vakinasi di daerah itu disebabkan karena minat masyarakat masih rendah dan malas untuk ikut mengikuti vaksinasi.

Benarkah minat masyarakat rendah untuk divaksin rendah?

Rizkita, warga Kota Lhokseumawe mengaku sampai saat ini enggan divaksin. Dia mengatakan, perlu contoh nyata dari para pejabat daerah agar dia maupun masyarakat percaya bahwa vaksin aman.

“Sekarang pertanyaan saya, memangnya Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, para kepala dinas sudah vaksin? Mana fotonya atau videonya,” tanya Rizkita yang sudah sekali terpapar Covid-19.

“Misal lainnya, belum pernah saya lihat tuh kepala dinas divaksin serentak layaknya masyarakat divaksin terbuka,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Mulyadi Alwi, warga Kabupaten Aceh Utara.

Alwi mengatakan, dirinya memang sudah divaksin. Namun, dia tak menampik vaksinasi dilakukan karena kebutuhan pekerjaan.

“Meski ragu, saya sudah vaksin lengkap dua kali. Namun, itu cenderung karena kebutuhan administrasi kantor. Kalau kantor tak mewajibkan, rasanya tidak vaksin juga. Elit kita, kepala dinas kesehatan saja tak pernah tuh kita dengar dan lihat dia sudah vaksin,” ujar dia.

Maka, untuk meningkatkan kepercayaan publik, Mulyadi menilai baiknya digelar vaksinasi serentak seluruh pejabat eselon II, Muspida di Aceh Utara.

“Itu cara agar rakyat yakin vaksin itu aman dan halal. Walau MUI sudah menegaskan halal, tapi kan perlu contoh nyata,” ujar dia

Apa kata Pemda?

Merespons alasan masyarakat, Kepala Hubungan Masyarakat Kota Lhokseumawe Marzuki mengatakan, mayoritas pejabat di Lhokseumawe sudah divaksin.

“Hanya satu dua pejabat di Kota Lhokseumawe yang belum vaksin. Itu karena mereka tidak lewat screening kesehatan sehingga tidak bisa divaksin," ucap Marzuki.

Dia mengatakan, masyarakat seharusnya melihat manfaat dari vaksinasi.

Marzuki juga menyoroti data vaksinasi di Lokhseumawe yang baru mencapai 4,9 persen yang tercatat di laman covid19.acehprov.go.id.

Dia menyebut vaksinasi di Lhokseumawe sudah mencapai 28,32 persen, bukan 4,9 persen.

“Itu data dari Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe. Total yang sudah divaksin itu 40.953 jiwa,” kata Marzuki.

Sedangkan Kepala Hubungan Masyarakat Kabupaten Aceh Utara, Hamdani tidak menjawa saat ditanya soal pejabat di daerah itu apakah sudah semua vaksin.

Dia hanya menjawab bahwa angka vaksinasi di Aceh Utara sudah di atas 9 persen.

“Angkanya udah lebih dari 9 persen yang ikut vaksinasi. Untuk seluruh aparatur sipil negara (ASN) sudah vaksinasi juga di Kantor Bupati Aceh Utara beberapa waktu lalu,” katanya.

Sorotan Jokowi

Presiden Jokowi sebelumnya juga menyoroti sejumlah daerah dengan tingkat vaksinasi rendah. Salah satunya Aceh.

“Bapak Presiden memberi perhatian kepada Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kalsel, Kalbar, Sulteng, NTB, Maluku Utara, dan tentunya Papua yang angkanya masih lebih rendah daripada angka vaksinasi rata-rata nasional,” ungkap Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers mengenai perkembangan PPKM, Senin (6/9/2021), dikutip dari situs web Setkab.go.id. 

Manfaat vaksinasi Covid-19

Vaksin adalah jenis obat yang melatih sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat melawan penyakit yang belum pernah dialami sebelumnya.

Vaksin dirancang untuk mencegah penyakit. Ini tentu lebih baik, daripada mengobati penyakit setelah tertular.

Manfaat vaksinasi Covid-19, di antaranya mencegah terkena atau mengalami gejala Covid-19 berat, melindungi orang lain, dan menghentikan penyebaran Covid-19 (Irawan Sapto Adhi,Bestari Kumala Dewi)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/11/060000478/mengapa-ada-warga-aceh-yang-enggan-divaksin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke