Salin Artikel

Sudah Sepekan Ratusan Rumah di Samarinda Terendam Banjir

Hingga tujuh hari banjir masih menggenangi ratusan rumah dengan korban terdampak ribuan jiwa.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulan Bencana Daerah (Pusdalops-BP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda melaporkan hari pertama banjir, pada Jumat (3/9/2021) sebanyak 1.620 jiwa dari 430 kepala keluarga (KK) terendam banjir.

Korban tersebar di 21 rukun tetangga (RT) dari empat kelurahan di Kecamatan Samarinda Utara. 

Hari kedua, Sabtu (4/9/2021) genangan air semakin tinggi dan meluas menjadi lima kelurahan terendam.

Total korban pun bertambah menjadi 3.656 jiwa dari 1.310 KK yang tersebar di 26 RT dengan 915 rumah terendam banjir.

Memasuki hari ketiga, Minggu (5/9/2021) jumlah bangunan terendam makin banyak menjadi 599 rumah.

Namun saat bersamaan beberapa titik di antaranya surut, tapi titik lain muncul genangan air.

Hingga, Rabu (8/9/2021) sebanyak 70 RT masih terendam banjir tersebar di lima kelurahan dari tiga kecamatan.


Sebanyak 331 rumah warga masih terendam dengan ketinggian air dari 20 sampai 70 sentimeter.

Hal itu dipicu salah satunya karena meluap Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam seiring intensitas hujan beberapa hari belakangan. 

Sedangkan Plt Kepala BPBD Samarinda, Hambali, mengklaim banjir di Samarinda baru lima hari.

“Kita hitung mulai Minggu (5/9/2021) Pak Wali (wali kota) canangkan buka dapur umum. Enggak terendam betul, baru lima hari bukan tujuh,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/9/2021). 

Sejauh ini, kata dia, hanya satu dapur umum yang dibuka di kawasan Bengkuring karena dinilai sebaran banjir lebih luas dan lebih dalam ketimbang daerah lain.

“Kawasan itu kan lebih rendah dari permukaan sungai. Jadi prediksinya bakal panjang (genangan air) seiring curah hujan yang masih intens,” terang dia.

Meski sudah satu pekan banjir, Hambali klaim dari korban terdampak tak satupun yang diungsikan pihaknya.

Kata dia, warga rata-rata memilih bertahan di rumah masing-masing meski tergenang.

“Meskipun beberapa di antara memilih ungsi sendiri ke rumah keluarga yang enggak terendam banjir,” terang dia.

Hambali belum memastikan waktu pasti genangan air itu surut. Sebab, curah hujan cenderung tinggi akhir-akhir ini sesuai prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun III Temindung Samarinda.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/09/180002078/sudah-sepekan-ratusan-rumah-di-samarinda-terendam-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke