Kontak tembak terjadi setelah TNI-Polri mengejar kelompok yang diduga kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) hingga masuk ke dalam hutan.
Bermula rombongan Danrem hendak tinjau lokasi Posramil
Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron mengemukakan, peristiwa itu bermula ketika rombongan Danrem 181/PVT Brijen TNI Indra Heri hendak mengunjungi lokasi Posramil Kisor.
Namun di tengah perjalanan rombongan mendapati sebuah jembatan yang sengaja dirusak.
Jembatan tersebut berada di Kampung Kamat.
Tak hanya melihat jembatan rusak, rombongan Danrem juga melihat ada sekelompok orang menenteng senjata api.
Mereka diduga merupakan kelompok KNPB.
Kejar hingga ke hutan
Sesaat kemudian, kelompok tersebut lari ke dalam hutan.
TNI-Polri langsung mengambil tindakan mengejar mereka.
Aparat juga melihat pelaku yang terlibat dalam penyerangan Posramil sepekan lalu.
"Pada saat patroli pengejaran didapati satu orang pelaku yang terlibat pada saat penyerangan Posramil persiapan Kisor," katanya.
Di dalam hutan, menjelang Magrib, terjadilah baku tembak antara kelompok itu dengan aparat.
Tim gabungan lalu memutuskan kembali ke Pos Kodim 1809/Maybrat untuk konsolidasi.
Posramil Kisor diserang
Pada Kamis (2/9/2021), Posramil Kisor diserang oleh sekitar 50 orang yang merupakan Kelompok Sparatis Teroris (KST).
Penyerangan yang terjadi secara membabi buta pada dini hari ini menewaskan empat orang prajurit TNI.
Mereka adalah Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Sul Ansari dan Lettu Chb Dirman.
Sejak kejadian itu, warga di 24 kampung di sekitar lokasi mengungsi ke hutan lantaran ketakutan.
(KOMPAS.COM/Kontributor Sorong, Maichel)
https://regional.kompas.com/read/2021/09/09/095752778/lari-ke-hutan-kelompok-bersenjata-di-maybrat-dikejar-aparat-hingga-terjadi