Salin Artikel

Kisah Siboen, YouTuber Lulusan SD Berpenghasilan Capai Rp 150 Juta per Bulan (1)

Tepat di seberang balai desa terdapat bangunan berbentuk gudang berukuran cukup besar dengan pintu besi bercat biru. Pada bagian pintu tertempel banner bertulisan Siboen Channel.

Bangunan itu merupakan kediaman sekaligus bengkel sepeda motor milik Siboen yang baru ditempatinya beberapa tahun.

Namun sore itu, tidak ada aktivitas di bengkel, pintu tertutup rapat.

Seteleh menghubungi pemilik rumah, Kompas.com diarahkan untuk ke Taman K-Boen yang berjarak sekitar 500 meter ke arah utara.

Sesampainya di parkiran, dari kejauhan tampak Siboen bersama seorang rekannya sedang berjalan dari areal persawahan menuju taman.

Sambil mengajak masuk ke taman, pria berkulit sawo matang yang sore itu mengenakan kaus oblong dan celana pendek ini menyapa Kompas.com.

"Habis bikin konten mas?" tanya Kompas.com mengawali pembicaraan.

Siboen hanya menjawab singkat, "Iya".

Setelah duduk di gazebo taman, kami mulai berbincang.

Taman ini cukup luas dengan banyak gazebo yang terbuat dari bambu dan kolam ikan pada bagian tengah. Taman ini dikelilingi jembatan bambu untuk swafoto yang instagramable.

"Ini tempat bersejarah, ini tempat istirahat. Dulu kalau sore sering ke sini, tiduran di gubuk, nyari inspirasi," tutur Siboen.

Taman yang baru selesai dibangun setahun lalu ini merupakan salah satu hasil keringatnya sebagai konten kreator di YouTube.

Sama halnya dengan bangunan bengkel dan rumahnya, juga merupakan hasil jerih payah sebagai YouTuber yang dirintis sejak 2017.

Perjalanan panjang dan berliku dilalui pria lulusan sekolah dasar (SD) ini untuk mencapai kesuksesan sebagai YouTuber.

Keterampilan itu ia dapat saat mengikuti pelatihan di Panti Rehabilitasi Sosial Antasena di Magelang, Jawa Tengah, pada awal 2000-an.

Ia menjadi salah satu pemuda desa yang dikirim oleh pemerintah desa setempat untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Lantas bagaimana pria yang memiliki tiga anak ini terjun ke YouTube?

Di tengah kesibukannya di bengkel, Siboen mulai terpikir membuat konten di YouTube.

Ia lantas membuat beberapa konten komedi yang melibatkan anak-anak di sekitar rumah mertuanya.

Namun setelah beberapa bulan diunggah di akun Siboen Nugroho, videonya tak mendapat respons positif.

Saat itu ia sempat berpikir untuk tidak melanjutkan impiannya sebagai YouTuber.

Di tengah keputus asaannya, suatu hari Siboen diminta mengecek aki sepeda motor oleh pelangganya.

Namun saat itu Siboen tidak bisa melakukannya karena itu merupakan motor anyar yang belum pernah "dipegangnya".

"Yang punya motor bilang 'coba lihat di YouTube'. Kemudian saya melihat tutorialnya di YouTube," kata Siboen.

Dari situlah, Siboen terinspirasi untuk mengisi channel YouTubenya dengan tutorial memperbaiki sepeda motor.

Agar lebih menarik dengan konten serupa yang sudah ada, Siboen membuat video tutorial yang lebih mudah dipahami. Pasalnya dari beberapa tutorial yang dilihat, dinilai sulit dipahami.

"Awalnya saya buat tutorial yang mudah seperti mengganti kampas, menambal ban dan lainnya," kata Siboen.

Tak disangka, dari video awal yang dibuat tersebut jumlah viewer dan subcriber meningkat. Hingga saat ini akun YouTube Siboen channel ini memiliki 1,28 juta subcriber.

Selain Siboen channel, ia juga membuat bebeberapa akun YouTube dengan konten yang berbeda.

Antara lain, Siboen Misteri, Siboen Vlog, Siboen Viva, Siboen Seven dan lainnya.


Siboen menceritakan, ketika awal membuat konten YouTube hanya bermodal telepon pintar dengan spesifikasi seadanya. Untuk mengunggah video, ia menumpang WiFi di balai desa.

"Nge-upload video durasi tiga menit bisa berjam-jam, maklum wifi desa," ujar Siboen.

Berapa penghasilan Siboen dari YouTube?

Awalnya tidak seberapa. Namun pada 2019, ia pernah menerima bayaran mencapai Rp 150 juta per bulan.

"Tahun 2019 pernah sampai Rp 150 juta, tapi tahun 2020 mulai turun, terus turun-turun. Sekarang rata-rata per bulan sekitar Rp 50 juta, dari 10 channel yang saya miliki," ungkap Siboen.

Dengan kesuksesannya itu, baru-baru ini ia juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai pemuda kreatif lulusan panti rehabilitasi sosial.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/08/120350778/kisah-siboen-youtuber-lulusan-sd-berpenghasilan-capai-rp-150-juta-per-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke