Salin Artikel

Kabupaten Tasikmalaya Naik Jadi PPKM Level 3, Ini Penyebabnya

Padahal, sebelumnya daerah ini sudah berada di PPKM level 2, bahkan bertahan selama beberapa kali perpanjangan PPKM.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya mencatat, kenaikan level di daerahnya diakibatkan lemahnya proses tracing kontak erat pasien Covid-19.

Alasannya, seluruh tenaga medis di wilayah ini sibuk dengan proses penyuntikan vaksin sesuai dengan program pemerintah pusat.

"Kita lemah tracing kontak erat selama ini. Rata-rata kita di 5 dan 6 orang kontak erat dari 1 orang positif. Seharusnya, tracing kontak minimal 15, ketika 1 terkonfirmasi positif. Karena kita lagi konsentrasi dan sibuk vaksinasi. Jadinya turun levelnya," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi kepada wartawan, Selasa (7/9/2021).

Atang mengatakan, jumlah pertambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya sebenarnya tidak terlalu signifikan.

"Jumlah kasus ada penambahan, tapi tak seberapa untuk kasusnya. Positivity rate masih 19 persen. Kita kurang dalam tracing saja, sehingga level jadi naik. Ini kan Puskesmas sekarang lagi digerakan banyak event vaksinasi dilaksanakan Puskesmas, mulai vaksinasi Polri, TNI, BIN dan besok Dishub. Jadi tracing terlupakan," kata Atang.

Dengan kondisi seperti ini, Atang berharap pihaknya bisa menambah banyak relawan tenaga medis untuk menjalankan tracing dan vaksinasi secara bersamaan.

Namun, itu pun akan disesuaikan dengan junlah anggaran yang tersedia selama ini.

Adapun capaian vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya sampai hari ini baru mencapai total 18,51 persen.

Rinciannya, tahap pertama 12,92 persen; tahap kedua 5,47 persen; dan capaian vaksinasi tahap ketiga 0,12 persen.

"Harus banyak relawan yang diperlukan selama ini. Itu pun kalau sesuai dengan anggaran. Capaian vaksinasi akan bisa meningkat lagi," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/155426078/kabupaten-tasikmalaya-naik-jadi-ppkm-level-3-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke