Salin Artikel

10 Orang Diperiksa Terkait Keracunan Massal di Karawang

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, pihaknya tengah mendalami kasus keracunan massal itu.

"Sejumlah 10 orang saksi telah kami periksa dari penyelenggara kegiatan, korban dan penyedia makanan," ujar Oliestha kepada wartawan, Minggu (5/9/2021).

Oliestha mengatakan, dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa makanan dari pengajian di Cikampek Utara dibuat oleh empat orang.

Nasi timbel, telur balado, botok (udang kering dengan kelapa) sebanyak 15 porsi dimasak oleh E dan ibunya A (73).

Kemudian, tempe bacem dimasak oleh I, dan urap dimasak oleh ET.

Polisi pun masih mencari sisa makanan untuk dijadikan sampel dan diperiksa di laboratorium.

"Selain itu, kita juga mengambil sampel darah, urine dan muntahan korban," kata Oliestha.

Oliestha menyebutkan, pengajian tersebut dihadiri oleh 40 orang.

Seusai pengajian, warga membawa nasi berkat dan menyantapnya di rumah masing-masing.

Setelah menikmati makanan, warga mengalami keracunan dengan gejala muntah-muntah, diare, dan sakit perut.

Seorang warga meninggal dunia, diduga akibat keracunan makanan tersebut.

Nurjanah (43), salah seorang warga, mengaku memakan nasi berkat dengan lauk telur, urap, tempe, dan botok dari acara pengajian di Mushola Nurul Huda pada Kamis (2/9/2021).

"Reaksinya enggak langsung, terasa malam Jumat," ujar Nurjanah saat ditemui Kompas.com di Puskesmas Kotabaru, Sabtu (4/9/2021).

Nurjanah mengalami keram perut, BAB, dan muntah.

Awalnya, ia hanya berobat ke bidan.

Namun, karena belum juga pulih, Nurjanah kemudian dibawa ke Puskesmas Kotabaru.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/05/131627278/10-orang-diperiksa-terkait-keracunan-massal-di-karawang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke