Salin Artikel

Ganjil Genap di Puncak Bogor, 2 Pengendara Tak Saling Kenal Bertemu di Jalan dan Berkomplot Kelabui Polisi

KBO Lantas Polres Bogor Iptu Ketut mengatakan, pelaku adalah dua remaja berinisial JP dan MR asal Jakarta.

Keduanya mencoba mengakali petugas agar lolos ganjil genap di lokasi pemeriksaan di Rainbow Hills arah Puncak.

"Jadi JP ini menukar pelatnya dengan (pelat milik) MR supaya nopolnya genap sehingga bisa lolos pemeriksaan. Keduanya enggak saling kenal, ketemu di jalan, JP minta tolong ke MR," ungkap Ketut kepada Kompas.com saat ditemui di pospol Simpang Gadog, Sabtu.

Ketut menjelaskan, kasus ini terungkap berawal dari kecurigaan petugas kepolisian yang tengah bertugas menyekat kendaraan mengarah ke atas Puncak.

Saat itu, petugas melihat sepeda motor Honda Beat milik JP menggunakan Nopol B 4560 SKX hanya di bagian depan saja.

Polisi langsung memeriksa kelengkapan surat-surat motor Beat milik JP tersebut.

Kepada polisi, JP sempat berkilah bahwa STNK motornya tidak dibawa.

"Pas diperiksa, alasannya STNK enggak ada lupa bawa, tapi setelah kita cek lagi rupanya pelat nomor yang dipasang itu bukan yang asli. Tapi pelat nomor jenis motor lain," ucap Ketut.


"Selang berapa menit, sepeda motor pemilik pelat nomor aslinya datang. Yamaha Nmax yang dikendarai MR. Dari sini akhirnya ketahuan bahwa MR meminjamkan pelatnya (B4560SKX) ke motor Honda Beat milik JP. Nomor pelat Beat itu aslinya B4923TPN," sambung Ketut.

Kedua pengendara sepeda motor ini langsung diamankan petugas ke Pos Polisi Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Polisi memberikan sanksi tilang sesuai UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 280.

Dalam pasal itu disebutkan, bagi yang kendaraan tidak dilengkapi pelat nomor akan dipidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

"Kita beri sanksi tilang di Pasal 280. Kedua (pengendara) memang mau saling membantu agar lolos ganjil genap. Yang pakai Nmax (MR) ini kasian melihat pengendara Beat (JP). Kita juga tidak menemukan transaksi ilegal bayar memasang pelat palsu," ucap Ketut.

JP dan MR mengaku menyesal dan meminta maaf telah melakukan pelanggaran tersebut.

"Saya yang punya Nmax meminta maaf sudah meminjamkan pelat nomor ke orang lain. Saya menyesal dan tidak akan mengulangi lagi. Saya terpaksa meminjam karena ingin menolong aja," ucap MR.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/04/181405878/ganjil-genap-di-puncak-bogor-2-pengendara-tak-saling-kenal-bertemu-di-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke