KOMPAS.com - Sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai menggelar sekolah tatap muka terbatas.
Di Kota Tegal, salah satu sekolahan yang mengadakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas adalah SMP Negeri 17.
Pada hari hari pertama penyelenggaraan belajar tatap muka, Rabu (1/9/2021), ada kejadian unik yang dialami para siswa.
Menurut SMP Negeri 17 Sarmin, terdapat sejumlah siswa yang tidak mengetahui di mana ruang kelasnya.
Ini terjadi kepada siswa yang sudah naik kelas. Sarmin mengatakan, para murid itu masih mencari ruangannya yang lama.
"Banyak anak yang pertama kali masuk sekolah tidak tahu ruangannya sudah ganti," ujarnya Rabu.
Kebingungan juga terjadi kepada siswa baru yang belum pernah masuk ke kelas. Para guru dilibatkan untuk menuntun mereka menuju ruangannya.
Sarmin menambahkan, di hari pertama sekolah tatap muka, guru tidak langsung memberikan materi pelajaran kepada siswa.
"Jadi anak-anak tidak langsung menerima pelajaran, nanti bisa stres. Maka diadakan pembelajaran yang santai saja, berkenalan-berkenalan," ucapnya.
Sekolah tatap muka juga dilaksanakan di SD Warga Solo.
Salah seorang siswa, Muhammaf Afro Satya Martin (12), mengaku senang bisa masuk sekolah lagi, Kamis (2/9/2021).
Namun, di hari pertamanya mengikuti PTM terbatas, pakaian yang dikenakan Afro berbeda dengan teman-temannya.
Hari itu, dia berseragam putih dan celana merah. Sedangkan, teman-temannya memakai seragam bermotif kotak-kotak hijau dan celana biru.
“Baju kotak-kotaknya kekecilan. Makanya saya pakai baju merah putih," tuturnya.
Walau demikian, murid kelas 6B SD Warga Solo ini senang kembali belajar di sekolah.
"Sangat senang bisa sekolah lagi. Sudah lama menunggu akhirnya masuk sekolah juga," ungkapnya.
Terkait belajar tatap muka ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa kabupaten/kota harus memiliki prinsip “5 Siap” saat mengadakan PTM.
"Yang penting prinsipnya Siap daerahnya, Siap orangtuanya, Siap siswanya, Siap gurunya dan Siap sekolahnya. Jadi siap-siap ini penting untuk mereka, nah setelah itu baru silakan melaksanakan," jelasnya, Senin (30/8/2021).
Selain itu, Ganjar juga memberikan catatan mengenai berangkat dan pulang para murid.
"Per hari ini mulai PTM, sample-nya mulai kita pantau dan tadi pagi. Salah satu SMP sudah laksanakan, SOP bagus, hanya satu dua saya tanya masih naik ojol, sebaiknya diantar orangtua. Pulang mestinya dijemput, memastikan semua beres. Dari sisi cara membagi waktu bagus, 50 persen per level kelas. Kelas 7 bareng nanti selesai pulang kelas 8, kelas 9 gitu," paparnya.
Dengan mulai digelarnya sekolah tatap muka di sejumlah daerah di Indonesia, epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Bayu Satria Wiratama, mengimbau agar siswa dan guru menerapkan “5 M”, baik di dalam maupun luar sekolah.
Adapun “5 M” tersebut yakni memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Tidak boleh ada siswa yang hanya disiplin di dalam sekolah, tapi di luar sekolah kendor 5M-nya karena siswa seperti itu berisiko tinggi menjadi sumber penularan. Harapannya semua warga sekolah," terangnya, dilansir dari Antara.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Dony Aprian), Antara
https://regional.kompas.com/read/2021/09/04/092745878/cerita-hari-pertama-sekolah-tatap-muka-siswa-bingung-cari-kelas-hingga