Tawuran tersebut dilakukan para siswa jelang pembelajaran tatap muka (PTM). Dari aksi tersebut, polisi mengamankan empat remaja yang diduga ikut tawuran.
Mereka adalah RV (16) dan ND (16), pelajar SMK, warga Sini Surabaya, AA (15) putus sekolah serta MA (17) pelajar kejar paket C.
Direncanakan melalui media sosial
Tawuran para remaja di Surabaya tersebut dilakukan oleh dua kubu yakni kubu geng PRE (Putra Remaja Error) dan geng BAR-BAR & ALL STAR.
Kedua kubu sudah merencanakan aksi tawurannya melalui media sosial Instagram.
Tawuran berawal saat salah satu pelaku tawuran, RV (16) berkumpul di basecamp geng PRE pada Selasa (31/8/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu mereka berencana untuk tawuran dengan geng BAR-BAR & ALL STAR.
Mereka kemudian mengunggah rencana tersebut di media sosial dan langsung direspons oleh kubu lain.
Mereka kemudian sepakat jika aksi tawuran dilakukan di Jalan Raya Kupang Jaya Surabaya pada Rabu (1/9/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.
Ditegur oleh warga
Kapolsek Sukomanunggal Kompol Esti Setija Oetami mengatakan selum tawuran, mereka berkelompok dan berkumpul di lokasi yang jaraknya tak jauh dari tempat yang disepakati.
Karena bergerombol, para remaja ini sempat ditegur oleh warga sekitat dan dilaporkan melalui command center.
Polisi pun mendatangi lokasi dan mengamankan beberapa pelaku.
"Setelah petugas kami mendapatkan laporan, lanjut langsung mendatangi TKP tersebut. dan mengamankan beberapa pelaku yang akan melakukan aksi tawuran beserta barang barang yang ditinggal lari oleh teman-temannya," tutur Esti.
Empat remaja yang diamankan mendapatkan pembinaan dari pihak Polsek Sukomanunggal. Selain itu orangtua para remaka tersebut juga dipanggil ke kantor polisi.
"Hari itu juga, langsung kami lakukan pembinaan terhadap remaja yg telah diamankan, dan memangil para orangtuanya," papar dia
Esti juga mengatakan telah menghapus IG, FB, WA kelompok remaja yang ada di ponselnya dan meminta agar orangtua segera mengganti dengan nomor baru.
Selanjutnya akan dicek oleh Bhabinkamtibmas kami, untuk memastikan semua itu," kata dia.
Esti berharap, semua orangtua ikut menjaga anaknya dari ancaman pergaulan yang salah.
"Mari kita jaga anak-anak kita, kita jaga Surabaya ini bersama-sama, jangan sampai ada bentrok remaja yang seperti ini lagi. Karena jelas merugikan dan tidak ada manfaatnya," pungkas dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchlis | Editor : Pythag Kurniati)
https://regional.kompas.com/read/2021/09/03/081800678/dini-hari-25-remaja-di-surabaya-tawuran-direncanakan-lewat-medsos-sempat