Salin Artikel

Wanita Ini Telanjang di Depan Anggota DPRD, Menderita karena PPKM, Menangis Memohon Bantuan

Peristiwa itu berawal saat massa dari Aliansi Masyarakat Siantar Bersama (AMSB) yang didominasi ibu-ibu pedagang kaki lima berunjuk rasa di Balai Kota Pematangsiantar di Jalan Merdeka, Pematangsiantar.

Massa mengeluhkan bahwa selama PPKM Level 4 di Pematangsiantar, mata pencarian mereka hilang.

Massa mendesak pemkot mencari solusi agar mereka dipermudah berdagang selama PPKM dan memberikan stimulus ekonomi.

Dalam unjuk rasa, para ibu ibu membawa piring berisi biji jagung yang menjadi tanda sulitnya mengais rezeki selama PPKM Level 4.

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Daerah Pemkot Pematangsiantar Zainal Siahaan kemudian datang menemui massa.

Ia mengatakan, Pemkot Pematangsiantar masih berupaya melakukan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Siantar dan berusaha untuk mencari solusi terhadap PPKM Level 4.

Ia juga memastikan Pemkot Pematangsiantar memberikan bantuan kepada warga yang terdampak ekonomi selama PPKM berlangsung.

"PPKM Level 4 bukan keinginan kami, tetapi karena perintah dari pemerintah pusat. Kami juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat dan pedagang lainnya. Mungkin ini yang dapat kami sampaikan terima kasih,” ucapnya.

Pengunjuk rasa tampak kecewa terhadap jawaban yang disampaikan oleh Zainal.

Massa kemudian bergerak menuju Gedung DPRD Kota Siantar yang masih satu kompleks dengan balai kota.

Pedagang buka baju

Pada saat unjuk rasa berlangsung di gedung anggota dewan, hanya satu anggota DPRD Pematangsiantar dari Komisi II Netty Sianturi yang menemui pengunjuk rasa.

Netty saat itu berdiri di pintu masuk perkantoran DPRD dikawal beberapa anggota polisi.

Saat massa bergantian menyampaikan orasi, tiba tiba seorang wanita bernama Ani maju ke barisan paling depan.

Ani yang semula memakai helm, masker, dan baju hitam tiba-tiba melangkah maju menyampaikan keluhannya kepada Netty..

Sambil berteriak, ia spontan membuka baju yang dikenakannya seraya bicara dengan nada tinggi.

Sementara ibu-ibu lain langsung menghalau lalu menutup tubuh Ani dengan kertas karton.

"Tiga rumah tangga Bu yang kami perjuangkan. Ibu (Netty) mewakili ibu-ibu di Siantar. Kami pedagang rela melakukan apa pun demi anak, untuk makan anak kami, sekolah anak, bayar koperasi kami lagi, Ibu pasti sudah mengerti," ucap Ani dengan nada tinggi.

Wanita yang berjualan di kawasan Pujasera itu pun disuruh mengenakan kembali pakaiannya dan dipersilakan menyampaikan pendapat. Ani kemudian diberikan pengeras suara.

"Kami selama ini ngikutnya Bu, enggak boleh jualan, enggak jualan kami. Tapi apa dikasih sama kami Bu? Sudah kami tunggu lama, apalagi yang mau kami makan Bu? Minta tolong lah Bu beri kami bantuan. Ibu kan mewakili ibu-ibu di Siantar, kami minta tolong," katanya dengan suara bergetar tak kuasa menahan tangis.

Anggota DPRD Pematangsiantar Netty Sianturi tidak memberikan jawaban tegas mengenai tuntutan itu. Politisi Partai Gerindra itu minta massa bersabar.

Netty mengatakan, tuntutan massa akan disampaikan melalui rapat gabungan Komisi di DPRD Pematangsiantar.

"Saya sangat berterima kasih kepada seluruhnya yang menyampaikan apresiasinya. Tuntutan ini akan saya bawa ke rapat gabungan komisi. Hanya itu yang bisa saya terima karena saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri," ucap Netty.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/02/192121878/wanita-ini-telanjang-di-depan-anggota-dprd-menderita-karena-ppkm-menangis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke