Salin Artikel

Masuk Zona Merah, Jalur Pantura Disambangi Gerakan Mobil Masker

KOMPAS.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melalui Gerakan Mobil Masker (GMM) kembali bergerak. Kali ini, GMM menuju wilayah sepanjang Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa.

Tenaga Ahli Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Imam Pramukarno mengatakan, berdasarkan data terakhir, Jalur Pantura merupakan wilayah zona merah dengan kerawanan kasus Covid-19 yang tinggi.

Oleh karena itu, selama tiga hari mulai Kamis (2/9/2021) hingga Sabtu (4/9/2021), para relawan akan membagikan masker gratis di kota-kota penting di Pantura, mulai dari Kota Cirebon, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, dan Kota Pekalongan.

"Kami akan memberikan empat masker kain kepada setiap orang di titik-titik yang sudah kami tentukan. Yang jelas, titik-titik ini merupakan daerah yang berpotensi kerumunan," ujarnya di Sekretariat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat, Gedung Is Plaza, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).

Imam menjelaskan, para relawan akan dibekali 80.000 masker dan cadangan masker yang dibawa satu unit mobil box dengan kapasitas 100.000 masker.

“Mobil ini diupayakan mendekat daerah sasaran,” terangnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.

Titik-titik pembagian masker belum berubah, masih ditujukan kepada para pedagang kaki lima (PKL) kuliner, pedagang pasar tradisional, dan tempat-tempat ibadah. Pembagian juga dilakukan di beberapa wilayah yang menjadi tempat tunggu ojek online.

Titik-titik tersebut, antara lain Terminal Harjamukti, PKL Kebon Pelok, Masjid Katiasa, Pasar Harjamukti, Masjid Nurul Amal, PKL Graksan, Pasar dan PKL Perum.

Tim juga membagikan masker di PKL Bawah Layang, Pegambiran, Pangkalan Ojek, Masjid Agung Cipta Rasa, Kawasan Alun-alun, Kasepuhan, Pasar Kanoman, Wisata Kraton, Kasepuhan, Pusat Grosir Cirebon, Shelter Pendangan, Masjid Raya At Taqara, dan Shelter PKL Alun-alun.

Selain itu, masker dibagikan pula di Stasiun Kejaksaan, Pasar Kramat, Markas Kuliner Jalan Cipto, Shelter Jalan Sutomo, Shelter Jalan Sudarsono, Shelter Bima Kuliner, Masjid Majasem, Gua Sunyaragi, Pangkalan Grab dan Ojek Cirebon Super Block, dan Pasar Gunung Sari.

Selain membagikan masker, para relawan juga mengedukasi masyarakat tentang menjalankan protokol kesehatan, terutama dalam menggunakan masker.

"Ini tidak mudah, butuh keberanian, ketrampilan, dan latihan," ujar Imam.

Oleh Karena itu, lanjutnya, sebelum berangkat para relawan mendapatkan training dan briefing tentang cara memberikan masker dan mengajak masyarakat agar mau menjalankan protokol kesehatan serta menggunakan masker.

Adapun, relawan yang tergabung dalam GMM  berjumlah 60 orang. Rinciannya 40 orang dari satgas di Jakarta dan 20 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan mengendarai 20 mobil triton milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Lanjut ke wilayah lain

Pada Juli lalu, GMM sebelumnya telah pula menjangkau wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, kemudian berlanjut ke Bekasi, Depok, Tangerang, dan wilayah Jawa Barat. GMM juga dilakukan di wilayah luar Jawa, yakni Aceh dan Pulau Bali.

Imam mengatakan, setelah wilayah Pantura, GMM bakal berlanjut ke wilayah lain seperti Jawa Timur, Jambi, dan Bangka Belitung.

GMM diharapkan akan memberikan dorongan dan semangat bagi masyarakat yang dituju agar  disiplin dan mematuhi protokol kesehatan khususnya dalam pemakaian masker.

Menurut Imam, GMM merupakan bagian dari strategi edukasi, sosialisasi, dan mitigasi menegakkan disiplin prokes terhadap masyarakat.

Dia berharap, gerakan ini akan menjadi sebuah langkah penting yang bisa diadaptasi BPBD.

BNPB dan Satgas Penanganan Covid-19 di seluruh Tanah Air menggaungkan pentingnya memakai masker sebagai bagian dari 3M dengan jargon #PakaiMaskerHargaMati.

Masker merupakan ‘senjata’ yang ampuh dalam menangkal serangan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/02/16063791/masuk-zona-merah-jalur-pantura-disambangi-gerakan-mobil-masker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke