Salin Artikel

Akhir Pekan Ini, Pemkab Bogor Uji Coba Sistem Ganjil Genap di Puncak

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pemberlakuan uji coba sistem ganjil genap di Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, dilakukan untuk membatasi pergerakan kendaraan atau mobilitas masyarakat pada masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Hal itu dikatakan Ade menyusul adanya arahan pemerintah pusat untuk segera mencari solusi supaya tidak terjadi lagi kepadatan kendaraan atau orang saat PPKM Level 3 di Kabupaten Bogor.

Sebab, penurunan status PPKM Kabupaten Bogor dari level 4 ke level 3 membuat pergerakan kendaraan ke kawasan Puncak Bogor meningkat pada akhir pekan lalu, 28-29 Agustus 2021.

"Kabar macetnya wilayah Puncak (akhir pekan) memang sampai ke pemerintah pusat, maka pemerintah pusat meminta kami untuk segera mencari solusinya agar tidak terulang kembali," kata Ade dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (31/8/2021).

Ade menduga, kepadatan kendaraan terjadi karena masyarakat berpikir bahwa sudah ada perubahan aturan PPKM di Kabupaten Bogor.

"Ketika ada perubahan, biasanya masyarakat menganggapnya apapun sudah diperbolehkan, sehingga akhirnya masyarakat ramai-ramai mengunjungi kawasan Puncak," ujarnya.

Diperkirakan, jumlah kendaraan yang menuju ke kawasan Puncak mencapai 40 persen atau sekitar 38.000 kendaraan.

Jumlah itu terbilang banyak dibandingkan dengan pergerakan kendaraan saat masa Kabupaten Bogor PPKM level 4.

“Berdasarkan pengamatan, sebetulnya kemarin masyarakat itu ke kawasan Puncak hanya untuk sekedar mencari udara segar, menikmati pemandangan, tidak ke hotel, atau ke tempat wisata. Karena tempat wisata masih tutup, dan masih dimonitor oleh Satgas Covid-19,” ungkap Ade.


Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Harun mengakui bahwa pada akhir pekan telah terjadi kepadatan lalu lintas di kawasan Puncak Bogor.

Sehingga tim gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor harus melakukan evaluasi terkait peningkatan mobilitas masyarakat.

“Kalau kita lihat kepadatan akhir pekan kemarin itu hampir dipenuhi kendaraan roda dua. Sehingga kita sempat lakukan penyekatan di beberapa titik seperti di Gadog, Ciawi, Rainbow Hills Gunung Geulis, bahkan ada beberapa yang kita sekat penuh, jadi hanya masyarakat sekitar saja yang boleh masuk,” ungkapnya.

“Jadi kita sepakati nanti akan dilakukan uji coba pelaksanaan ganjil genap setiap weekend, akan kita mulai laksanakan pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Nanti sambil kita lihat apa kekurangan dan kelebihannya,” sambungnya.

Harun menyebut, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat sambil melaksanakan uji coba penerapan ganjil genap tersebut.

Ia berharap, uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap ini bisa efektif menekan pengunjung ke kawasan Puncak Bogor.

“Ganjil genap ini berlaku untuk semua masyarakat, baik dari Kabupaten Bogor maupun dari luar (daerah), tapi ada beberapa pengecualian untuk kendaraan damkar, ambulans, angkot, kendaraan tenaga kesehatan, kendaraan dinas, pengangkut logistik dan beberapa kendaraan lainnya,” ujarnya.

Harun menambahkan bahwa pengendara masih diwajibkan untuk menunjukkan bukti sertifikat vaksin kepada petugas ketika hendak menuju Puncak Bogor.

"Persyaratan harus sudah vaksinasi tetap kita berlakukan. Melalui aplikasi PeduliLindungi bisa terlihat yang bersangkutan sudah divaksin atau belum. Jadi setelah menyaring dengan (sistem) ganjil genapnya, berikutnya kita saring melalui sertifikat vaksinasi itu," jelas Harun.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/31/170400978/akhir-pekan-ini-pemkab-bogor-uji-coba-sistem-ganjil-genap-di-puncak

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke