Salin Artikel

Selama Agustus, Ada 43 Gangguan Jaringan Listrik di Jatim, PLN Imbau Masyarakat Tidak Bermain Layang-layang

SURABAYA, KOMPAS.com – Musim kemarau membuat banyak masyarakat gemar mencari hiburan dengan menaikan layangan.

Berbagai model jenis layangan, mulai model sawangan, hingga menyerupai bentuk hal yang lucu seperti perahu abang-abang pentol pun diterbangkan.

Namun, ukuran dari layangan tersebut juga menjadi pemicu masalah tersendiri, mulai dari ukuran sedang hingga yang sangat besar.

Di sisi lain, ternyata hiburan tersebut tak sepenuhnya baik, bahkan bisa berakibat fatal jika layangan warga harus tersangkut pada jaringan listrik.

Pihak manajemen PLN (Persero) Jatim selama bulan Agustus 2021 telah mencatat ada 43 gangguan jaringan listrik akibat layangan warga yang menyangkut.

Oleh sebab itu, pihak BUMN yang bergerak di bidang pembangkit listrik ini, meminta masyarakat Jawa Timur agar tidak bermain layangan di sekitar jaringan listrik.

Justru, pihak PLN berharap dengan kesadaran masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik PLN, terlebih menggunakan layang-layang berkawat yang dapat menghantarkan listrik.

"Ini dikarenakan, jika layangan berkawat tersebut menempel pada jaringan listrik PLN menyebabkan hubung singkat atau korsleting yang dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik," kata Ardiansyah selaku Manager Distribusi PLN  Unit Induk Distribusi (UID) Jatim, Sabtu (28/82021).

Dia menjelaskan jika sudah mengalami gangguan akibat layangan, maka pasokan listrik ke rumah-rumah akan terganggu alias tak normal.

Lebih-lebih di masa pandemi Covid-19, rumah sakit rujukan atau tempat isolasi terpusat sangat membutuhkan jaringan listrik dalam melakukan penanganan pasien Covid-19.

“Setiap tahunnya selalu ada musim layang-layang, setiap musim itu kami selalu mengimbau agar masyarakat bermain di tempat yang tepat serta tidak membahayakan bagi pemain maupun jaringan tenaga listrik, sehingga tidak mengganggu kepentingan umum,” papar Ardi.

Adriansyah menambahkan, PLN terus berupaya menekan gangguan pada sistem kelistrikan akibat layang-layang dengan sosialisasi berkala dan patroli jaringan.


Kejadian di Madiun Kota misalnya, layang-layang mengenai jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Penyulang Nglames pada (24/8/2021) lalu.

Kejadian serupa pun terjadi di Banyuwangi, tersangkutnya layang-layang pada ruas penghantar SUTM Penyulang Kaligondo, Rabu (18/8/2021).

Untung respon cepat dari tim PLN ULP Genteng UP3 Banyuwangi membersihkan sisa layang-layang yang mengakibatkan trip Penyulang Kaligondo pada pukul 17.22 WIB dan menormalkan sistem kelistrikan pada pukul 17.40 WIB.

Dari rekap data gangguan jaringan kelistrikan akibat layangan sebanyak itu, menyebabkan 40 MWh energi listrik tak tersalurkan di Jawa Timur.

Dia mengaku bahwa PLN saat ini telah bersinergi dengan pihak terkait baik TNI, Polri, serta perangkat desa untuk melakukan razia ke lokasi-lokasi rawan gangguan listrik akibat layang-layang.

Kegiatan patroli yang dilakukan secara berkala di sejumlah daerah rawan layang-layang.

“Kami memohon kerjasama dan dukungan masyarakat semua untuk dapat mengindahkan himbauan ini demi kenyamanan dan terjaganya pasokan listrik untuk seluruh pelanggan di Jawa Timur,” pungkas Adriansyah.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/28/164729778/selama-agustus-ada-43-gangguan-jaringan-listrik-di-jatim-pln-imbau

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke