Salin Artikel

Kronologi Bocah 2 Tahun Ditemukan Tewas di Bangunan Kosong, Dianiaya Ayah Tiri Saat Ibu Menolak Diajak Mencuri

Saat ditemukan, kakak Nk, Ni yang berusia 5 tahun terus menangis di sebelah adiknya yang sudah tak bernyawa.

Mereka ditemukan pemilik bangunan, Rian Mardianysah. Saat itu pemilik bangunan datang ke lokasi untuk mengukur pintu.

Saat itu ia melihat ada dua bocah di dalam bangunan. Satu orang menangis dan seorang lagi tergeletak di lantai.

"Satu menangis dan satu tergeletak dan tidak bernapas lagi," kata Rian, warga Desa Sungai Baung, Kecamatan Talang Ubi dikutip dari Tribunnews.com.

Mengetahui itu, dirinya langsung memberi tahu warga setempat dan kepala desa.

"Setelah warga ramai baru diketahui bahwa korban merupakan warga SP 6, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi," terangnya.

Kemudian ia dan adiknya ditinggal berdua di dalam bangunan tersebut.

"Kami ditinggalkan bapak ibu di sini (lokasi kejadian)," kata kakak korban.

Dikutip dari Tribunnews.com, kejadian tersebut berawal saat ibu kandung korban, DR diajak suaminya atau ayah tiri korban mencuri motor.

Saat itu An memaksa istri dan dua anak tirinya untuk naik ke sepeda motor.

Jika tak mau, An mengancam RD akan menghabisi nyawa dua anaknya. RD pun menuruti kemauan suaminya.

Saat kendaraan melaju, RD tiba-tiba lompat dari motor sembari berteriak meminta tolong warga.

"Ibu korban juga sempat berteriak kepada kedua anaknya supaya melompat dari sepeda motor," kata Katim Riksa Polsek Talang Ubi, Bripka Firzan.

Warga yang mengetahui hal tersebut sempat mengejar An yang membawa dua anak tirinya, tapi tak berhasil. Ia kabur ke arah Pendopo Kabupaten PALI.

Tak hanya itu. Nk dipaksa minum air sungai hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Ni dan mayat adiknya kemudian dibawa ke bangunan kosong. Lalu An meninggalkan kedua anak tirinya dan kabur.

"Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya sudah diketahui. Doakan saja semoga segera bisa ditangkap," ujar dia, Jumat (27/8/2021).

Sementara itu, Kanit Reskrim Talang Ubi, Ipda Arzuan mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak kepolisian juga telah mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian perkara.

"Terdapat luka memar di beberapa bagian tubuhnya, bahwa korban diduga meninggal karena dianiaya," kata Arzuan.

Pelaku baru empat bulan menikah dengan ibu korban

An ternyata baru empat bulan menikah siri dengan DR, ibu kandung dua bocah tersebut. Bagi DR, pernikahan dengan An adalah pernikahan yang kedua.

"Sekitar empat bulan yang lalu nikah siri dengan An orang Kabupaten PALI," kata Sugiyarto, Kepala Desa Satuan Pemukiman (SP6) Desa Bumi Makmur, Kecamatan Muara Lakitan kepada Sripoku.com, Jumat (27/8/2021).

Ia mengatakan belum bertemu RD karena kemungkinan RD menngikuti pemakaman anak kandungnya.

"RD ini informasinya balik ke Jirak, karena jenazah anaknya (Nk) dibawa bapak kandungnya.Tapi saya belum tau kepastiannya, karena keluarga yang berangkat ke PALI sampai saat ini belum pulang ke dusun (Bumi Makmur)," kata Sugiyarto.

Ia mengatakan sehari-hari RD bekerja sebagai penyadap karet.

Sementara polisi mengatakan jik RD sempat mendatangi Polsek Pendopo PALI pada Jumat (27/8/2021) setelah mengetahui kabar yang menimpa anaknya.

RS kemudian datang untuk mengambil jenazah anaknya yang dititipkan di kamar jenazah RSUD Talang Ubi pada Jumat (27/8/2021) sekitar pukul 1.25 WIB.

"Semalam Ibunya datang ke Mapolsek dengan pihak keluarganya untuk menjemput jasad anak kandungnya di kamar jenazah RSUD PALI," ungkap Katim Riksa Polsek Talang Ubi, Bripka Firzan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Balita yang Ditemukan Tewas di PALI Ternyata Dianiaya Ayah Tiri, Sempat Dijadikan 'Sandera'

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Bocah Ditemukan di Bangunan Kosong, Kakak Menangis dan Adik Meninggal, Ternyata Dianiaya Ayah Tiri

https://regional.kompas.com/read/2021/08/28/134500878/kronologi-bocah-2-tahun-ditemukan-tewas-di-bangunan-kosong-dianiaya-ayah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke