AMBON,KOMPAS.com - Kota Ambon hingga kini belum menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah meski telah masuk PPKM level 3 dan berstatus zona kuning atau risiko rendah penyebaran Covid-19.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy membeberkan sejumlah alasan mengapa pemerintah Kota Ambon belum mau menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Salah satunya lantaran siswa di Ambon yang mengikuti vaksinasi belum mencapai 75 persen.
“Kalau vaksinasi anak sudah mencapai 75 persen, saya pertimbangkan sekolah offline,” kata Richard di sela-sela pencanangan HUT Kota Ambon di Tribun Lapangan Merdeka, Jumat, Jumat (27/8/2021).
Keinginan itu berbeda dengan yang disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail yang mendorong pembelajaran tatap muka segera dilakukan.
Menurut Murad, 10 kota/kabupaten di Maluku telah menggelar pembelajaran tatap muka, sementara hanya Kota Ambon yang masih belajar daring.
Meski demikian, Richard memastikan persiapan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah terus dilakukan, yakni dengan memastikan semua anak usia 12-17 tahun telah divaksin termasuk keluarganya.
“Tetapi perlu dikonfirmasi lagi apakah orangtua dan anggota keluarga yang lain sudah vaksin atau belum. Ini semata-semata untuk kepentingan Ambon tangguh,” jelasnya.
Selain banyak siswa yang belum divaksin, lanjut dia, Kota Ambon tidak termasuk 163 kabupaten/kota zona kuning dalam PPKM Level 3 yang diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka oleh pemerintah pusat.
Richard menuturkan, sejauh ini baru 5 daerah di Maluku yang sudah dizinkan melaksanakan pertemuan tatap muka di sekolah, yakni Kabupaten Seram Bagian Barat, Buru, Seram Bagian Timur, Kota Tual, dan Maluku Tenggara.
“Karena pertemuan tatap muka belum diizinkan, kita kejar untuk persiapan ke arah itu,” katanya.
Ia mengaku semua persiapan untuk menerapkan sistem pembelajaran tatap muka perlu dipersiapkan secara matang, termasuk memastikan setiap anak dapat menerapkan protokol kesehatan saat berada di sekolah.
“Yang harus dipertimbangkan adalah anak-anak sulit melaksanakan protokol kesehatan, mereka mungkin tidak dapat menjaga jarak saat bertemu satu sama lain, karena bermain bersama, bersenda gurau, berpelukan, dan sebagainya,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Ambon diketahui mulai menggelar vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Tribun Lapangan Merdeka Ambon mulai Jumat, hari ini.
Kegiatan vaksinasi dalam pekan selebrasi vaksin itu dilakukan dalam rangka menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-446 Kota Ambon yang jatuh pada 7 September mendatang.
Tercatat sejak hari pertama pekan selebrasi vaksinasi untuk anak, sudah sebanyak 9.000 anak yang telah mendaftar dan mengikuti vaksinasi Covid-19.
Gubernur Murad sebelumnya menyampaikan Kota Ambon telah masuk PPKM level 3.
Dengan penerapan level tersebut, sekolah seharusnya sudah bisa dibuka.
“Kalau PPKM masih level 4, maka tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Sekarang Kota Ambon sudah level 3, tempat hiburan sudah dibuka, sekolah juga harus dibuka, namun tetap dilaksanakan secara terbatas dan mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.
Hasil evaluasi pembukaan sektor pendidikan selama masa PPKM di Maluku, kata Gubernur, salah satu dampak positifnya adalah meningkatnya kesadaran guru, orangtua, dan siswa, tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran.
https://regional.kompas.com/read/2021/08/27/155946378/gubernur-maluku-ingin-sekolah-dibuka-begini-penjelasan-wali-kota-ambon