Salin Artikel

Melihat Bank Sampah Banyuwangi, Warga Bisa Tukar Sampah dengan Rupiah

Ia membawa sejumlah sampah rumah tangga dan buku tabungannya.

Sebulan, Putri setidaknya dua kali datang ke bank sampah yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, di Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi.

Sejak 2017, ia menabung dengan sampah yang dihasilkan dari warung nasi goreng miliknya.

Sampah yang dibawa berupa botol plastik dan kardus. Setelah ditimbang, petugas akan mengonversinya menjadi rupiah dan dicatat di buku tabungan.

"Sebulan kadang dapat Rp 300 ribu," katanya.

Sementara, Gisna Mutiara Nabila mengaku mulai menyadari pentingnya pemilahan sampah, dengan memisahkan yang organik dan nonorganik.

"Sekarang mengurangi barang sekali pakai yang seperti itu. Lalu di bank sampah ini dapat uang, walau sedikit tapi bisa ditabung," kata Gisna.

Koordinator Bank Sampah Banyuwangi Agus Supriyadi mengatakan, warga juga bisa memanfaatkan layanan jemput sampah yang dinamai Banyuwangi Giat Keliling (Bagiak).

Ada empat kendaraan roda tiga yang siap menjemput sampah rumah tangga milik warga.

Kawasan yang dilayani program Bagiak ini yakni Banyuwangi, Kelipuro, Giri, Glagah, Licin hingga Kabat.


Ia mengatakan bila ada sampah yang lokasinya lebih jauh dan memungkinkan diambil, akan diangkut kendaraan roda empat.

"Cukup di rumah dan akan diambil petugas," katanya.

Saat ini nasabah bank sampah ada sekitar 1.500 orang. Jumlah itu meningkat saat pandemi. Pada 2019, jumlah nasabahnya sekitar 1.250 orang.

Sementara sampah yang dikumpulkan mencapai delapan kuintal sehari. Sementara sebelum pandemi, sebanyak delapan kuintal.

Adapaun daftar harganya, kertas bekas dihargai Rp 1.000 hingga Rp 3.500 per kilogram, botol air mineral hingga Rp 6.300, dan logam tembaga Rp 42.000 per kilogram.

Kaset CD pun diterima dengan harga Rp 1.400 per kilogram, dan CPU atau monitor bekas dihargai Rp 25.000 per kilogram. 

https://regional.kompas.com/read/2021/08/27/145100478/melihat-bank-sampah-banyuwangi-warga-bisa-tukar-sampah-dengan-rupiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke