Salin Artikel

Nenek Sumirah Belum Terima Bantuan Pemkot, Anggota DPRD Surabaya: 3 Hari Ini Harus Terealisasi

Kisah lansia berusia 89 tahun, asal Jalan Simojawar 1 No 50 RT 001 RW 001, Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, yang hidup sebatang kara di tempat indekos berukuran mungil itu, telah mengetuk hati banyak orang.

Pemkot Surabaya, DPRD Kota Surabaya, dan sejumlah perusahaan swasta, ikut membantu nenek yang tinggal seorang diri.

Saat mendatangi indekos Nenek Sumirah di Sawojajar, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya Agoeng Prasodjo mengatakan, telah menanyakan sejumlah bantuan yang telah dijanjikan pemkot melalui Dinas Sosial Kota Surabaya.

Berdasarkan informasi yang ia terima, Sumirah telah diusulkan menjadi warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), diberikan bantuan permakanan, dan telah diajukan ke Kemensos untuk mendapat bantuan sosial.

Namun, ia ingin memastikan hal itu secara langsung dengan mengunjungi indekos Sumirah. Saat mendatangi rumah Nenek Sumirah, bantuan permakanan ternyata belum diterima.

Ia pun meminta agar bantuan permakanan segera diberikan, paling lambat tiga hari ke depan.

"Jadi, ini kan saya enggak tau sistemnya, biasanya kalau mengajukan bantuan lewat MBR, RW sudah melakukan dan melaksanakan, mencoba memasukkan ke sistemnya tapi mendal terus (tidak ada tindak lanjut)," kata Agoeng di lokasi, Kamis (26/8/2021).

Karena itu, ia pun menelepon Camat Sukomanunggal dan Kepala Dinsos Kota Surabaya. Ternyata, Sumirah sudah diusulkan untuk didata sebagai warga MBR.

"Sudah saya kroscek ke camat dan dinsos, tapi kadinsos bilang sudah masuk MBR. Berarti ke depan harus dapat hak permakanan, BST dan lain-lain. Harus dapat, kalau orang seperti ini tidak terdaftar di Kemensos kebangetan, ini udah KTP Surabaya," ujar dia.

Ia pun meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan pendataan warganya dengan benar.

Sebab, ia juga mengetahui masih banyak warga yang belum mendapat bantuan seperti nenek Sumirah.

"Banyak loh warga yang seperti ini, di kawasan Gayungan juga ada, padahal orangnya betul-betul janda. Kenapa data itu jadi hilang, itu yang saya sesalkan. Tadi Saya sudah tinggalkan nomor telepon ke RW kalau ada hal serupa, karena itu adalah haknya," ucap dia.


Ia pun menargetkan, dalam waktu tiga hari ini, Nenek Sumirah sudah bisa mendapatkan hak-hak sebagai warga kurang mampu.

"Hari ini belum ada permakanan. Targetnya tiga hari ini harus terealisasi, harus masuk di data, harus dapat permakanan, makanya kadinsos tadi langsung menyampaikan ke Kemensos," tutur Agoeng.

Sementara itu, Ketua RW 001 Simo Jawar, Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Asmuri mengaku pihaknya telah mendaftarkan Sumirah agar menerima bantuan sosial dari pemerintah.

Namun, setelah didaftarkan tidak pernah ada tindak lanjut. Sehingga, selama pandemi ini, Sumirah sama sekali tak pernah mendapatkan bantuan.

"Pokoknya selama corona sudah didaftarkan dan disampaikan, sudah mengajukan mulai permakanan dan BLT, entah kenapa di sana itu ditolak terus," kata dia.

"Padahal saya sudah ajukan banyak orang, tapi mendal (tidak ada tindak lanjut). Sampai KK-nya saya perbaiki, saya bantu ngurus, kemarin ke kelurahan sudah saya mintakan, tapi bilangnya di tunda lagi, bilangnya nunggu Pak Heri belum diproses," tutur dia.

Kisah Sumirah yamg tinggal seorang diri dan tak pernah menerima bantuan ini juga membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram kepada jajarannya.

Dalam pengarahan yang digelar secara virtual, pada Rabu (25/8/2021), Eri tampak mengingatkan jajarannya untuk bekerja secara maksimal demi kemaslahatan warga.

"Itu namanya keterlaluan. Berarti pejabat saya, mulai dari kepala OPD, Kasi, Kabid, Lurah, Camat, kasi kecamatan, kasi kelurahan, tidak pernah dekat dengan masyarakatnya," ucap Eri mengutip tayangan video yang diberikan Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kamis (26/8/2021).

"Kalau dekat dengan masyarakatnya, ya pasti ada laporan ini," imbuh Eri.

Meski demikian, Eri Cahyadi mengakui dirinya dan Pemerintah Kota Surabaya telah lalai karena ternyata Nenek Sumirah belum mendapatkan bantuan sama sekali.

"Siapa yang salah? Pemerintah kota, saya yang salah," kata Eri.

"Saya minta maaf. Nenek Sumirah sudah dalam penanganan Pemkot Surabaya. Untuk teman-teman, adukan segala masalah di lapangan lewat aplikasi Wargaku atau hubungi 112," ucap Eri.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/26/170341578/nenek-sumirah-belum-terima-bantuan-pemkot-anggota-dprd-surabaya-3-hari-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke