Salin Artikel

Sebulan Polemik Sumbangan Rp 2 Triliun Akidy Tio, Kapolda Sumsel Dimutasi

KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri dimutasi dari jabatannya. Posisi Eko akan diganti Irjen Toni Harmanto yang sebelumnya bertugas sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Mutasi itu sesuai dengan Surat Telegram Kapolri pada 25 Agustus 2021 yang ditandatangani Irjen Wahyu Widada bernomor ST/1701/KEP/VIII/2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam tubuh Polri.

Hal ini dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

"Iya benar (surat telegram)," kata Rusdi saat dikonfirmasi, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (25/8/2021).

Selain Kapolda Sumsel, total ada 98 perwira tinggi-menengah yang juga dirotasi oleh Kapolri.

Tepat sebulan polemik sumbangan Rp 2 triliun

Mutasi ini terjadi tepat sebulan setelah polemik sumbangan Rp 2 triliun dari Heriyanti, anak almarhum Akidi Tio, Senin (26/7/2021). Saat itu, Eko yang menerima sumbangan tersebut secara simbolis.

Bantuan secara simbolis itu diserahkan langsung oleh Prof dr Hardi Darmawan yang merupakan dokter keluarga almarhum Akidi di Mapolda Sumsel, dan disaksikan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, beserta para pejabat tinggi lainnya baik dari instasi kepolisian maupun lingkup pemerintah provinsi.

Setelah itu, sumbangan Rp 2 triliun dari anak Akidi Tio pun menjadi perhatian publik. Bahkan, banyak orang yang memuji terkait sumbangan tersebut.


Namun, hingga waktu yang dijanjikan pada Senin (2/8/2021), sumbangan tersebut belum juga cair. Heriyanti pun dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

Kepada polisi, Heriyanti mengaku bilyet giro untuk mencairkan dana tersebut mengalami kendala.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, ternyata saldo Heriyanti di bank tidak sampai 2 triliun.

"Hasil koordinasi pengecekan ke Bank Mandiri sesuai dengan bilyet giro kemarin, klarifikasi bank bahwa saldo di rekening tersebut tidak cukup (Rp 2 triliun)," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi saat menggelar pers rilis, Selasa (3/8/2021).

Tidak ingin polemik ini menjadi berlarut-larut, Eko kemudian meminta maaf kepada masyarakat, Kapolri, TNI, dan unsur-unsur lainnya.

Eko mengaku, hal ini terjadi karena ketidakhati-hatiannya.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota Polri se-Indonesia, juga masyarakat Sumsel, terutama tokoh masyarakat Sumsel kepada Forkopimda, Gubernur, Pangdam, Danrem, dan yang lain juga dilibatkan langsung dalam acara kemarin. Sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel, saya mohon maaf atas kegaduhan ini," kata Eko saat menggelar konferensi pers di Mapolda Sumsel, Kamis (5/8/2021).

"Sebagai pribadi, ini kelemahan saya sebagai pemimpin. Sebagai manusia biasa, saya mohon maaf, ini terjadi atas ketidakhati-hatian saya," sambungnya.


Sumbangan berdatangan

Setelah permintaan maaf tersebut, berbagai sumbangan untuk penanganan Covid-19 di Sumsel terus mengalir.

Salah satunya dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Palembang sebesar Rp 2 miliar. Bantuan yang diberikan berupa beras 150 ton, oksigen 150 ton, dan 1.250 alat swab antigen.

Eko menyebut, bantuan tersebut adalah hikmah di balik kejadian Akidi Tio.

"Ini saya kira adalah Akidi effect, efek dari kejadian bapak almarhum Akidi. Hari ini Tuhan menunjukkan hikmah itu. Mewujudkan rahasia dari apa yang kita ragukan kemarin," kata Eko saat menerima bantuan, di Mapolda Sumsel, Jumat (6/8/2021).

Sementara, terkait dengan perkembangan kasus tersebut, polisi masih terus melakukan pemeriksaan.

Saat ini, Heriyanti pun masih dalam status terperiksa. Penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti untuk mengetahui motif dari Heriyanti.

Bahkan, polisi sudah melakukan tes kejiwaan terhadap Heriyanti yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Namun, polisi tidak bisa membeberkan hasil tes kejiwaannya dengan alasan privasi seseorang.

"Yang berhak menyampaikan adalah ahli psikiater kami (polisi) tidak bisa menyampaikan itu," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi, dihubungi Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

 

(Penulis: Kontributot Palembang, Aji YK Putra | Editor: David Oliver Purba) 

https://regional.kompas.com/read/2021/08/26/073858278/sebulan-polemik-sumbangan-rp-2-triliun-akidy-tio-kapolda-sumsel-dimutasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke