Salin Artikel

Kasus Surat Sumbangan Bertanda Tangan Gubernur Sumbar, Terduga Pelaku Penipuan Kembalikan Uang

PADANG, KOMPAS.com - Para terduga pelaku penipuan kasus surat sumbangan bertanda tangan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi telah mengembalikan uang kepada pengusaha, kampus dan pihak lain yang dimintai sumbangan.

Tercatat ada sebanyak Rp 170 juta sumbangan yang telah terkumpul untuk membuat buku profil potensi Sumbar dan dikembalikan lagi.

"Dari pengakuan pelaku sudah dikembalikan. Totalnya Rp 170 juta," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda yang dihubungi Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Rico menyebutkan, kendati uang yang diminta sudah dikembalikan, namun hal itu tidak menghentikan proses penyelidikan.

"Proses lanjut terus. Tidak terhenti karena hal itu. Saat ini kita terus mendalaminya," kata Rico.

Rico menyebut saat ini lima pelaku, D (46), DS (51), DM (36) yang ketiganya berasal dari Jawa, kemudian MR (50) dan A (36) yang keduanya berasal dari Makassar masih berstatus saksi dan wajib lapor.

Saat ini, kata Rico, pihaknya masih mendalami keaslian surat tersebut. Menurutnya, bila surat itu terbukti asli, kelima pelaku tidak bisa dijerat dengan pasal penipuan.

"Tapi jika asli, kasus penipuan bisa kita tutup, namun kita akan kaji kasus pidana lainnya," jelas Rico.

Dari keterangan sejumlah saksi yang diperiksa, surat itu, kata Rico benar berasal dari Bappeda Sumbar. Namun soal tanda tangan gubernur, saksi tidak mengetahuinya.

Sebelumnya diberitakan, diduga memanfaatkan surat yang ditandatangani Gubernur Sumbar Mahyeldi, lima orang warga asal luar Sumbar ditangkap polisi setelah meminta sumbangan uang kepada sejumlah pengusaha, pihak kampus dan lainnya.

Mereka meminta sumbangan dengan modus membuat buku profil Sumatera Barat dan dibekali surat dari Gubernur Sumbar Mahyeldi agar dibantu.

Puluhan pengusaha dan pihak kampus telah menyerahkan uang ke rekening pribadi mereka dengan total Rp 170 juta.

"Mereka kita amankan pada Jumat (13/8/2021) saat transaksi di sebuah tempat dan kemudian dibawa ke Mapolresta untuk dimintai keterangan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda.

Menurut Rico, mereka diduga melakukan penipuan dengan memanfaatkan surat yang memiliki kop dan ditandatangani Gubernur Sumbar Mahyeldi.

"Selain itu juga ada surat yang memiliki kop dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar," jelas Rico.

Dari pengakuan kelimanya, kata Rico, mereka mengakui mendapat persetujuan dari Bappeda dan Gubernur Sumbar Mahyeldi.

"Pengakuan mereka surat dari gubernur dan Bappeda itu asli. Tapi kita tidak percaya begitu saja, akan kita cek," kata Rico.

Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi mengakui banyak pihak yang mencatut namanya untuk meminta sumbangan kepada pengusaha di Sumatera Barat.

"Banyak yang mengatasnamakan saya kan. Di media sosial juga banyak," kata Mahyeldi kepada Kompas.com, Senin (16/8/2021) usai sidang paripurna DPRD Sumbar.

Mahyeldi mengatakan pihaknya akan mengecek soal lima orang pelaku terduga penipuan yang diamankan polisi karena meminta uang ke sejumlah pengusaha dan kampus di Sumbar dengan bekal surat dari dirinya.

"Nanti kita cek ya," kata Mahyeldi.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/25/122316078/kasus-surat-sumbangan-bertanda-tangan-gubernur-sumbar-terduga-pelaku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke