Salin Artikel

Kronologi TNI Hajar Warga di Buleleng, Dipicu Dandim Dipukul Saat Gelar Tes Antigen

Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto membenarkan adanya video tersebut. Namun, dia menyebutkan, kekerasan terhadap warga itu bentuk pembelaan anggotanya saat melihat dirinya dipukul warga. 

"Kepala saya dipukul dari arah belakang oleh salah satu warga di sana. Melihat saya selaku komandan Kodim dipukul, anggota saya yang sedang melakukan tugas langsung bereaksi. Akhirnya dipukullah orang itu," kata Windra saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Kronologi kekerasan kepada warga itu bermula ketika pihaknya bersama tim gabungan dari Satgas Kabupaten Buleleng yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan sedang melakukan tracing dengan menggelar swab test antigen di desa tersebut, Senin (23/8/2021).

Tes antigen ini digelar setelah ada 27 orang di wilayah tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dua orang meninggal dunia.

Tim gabungan sempat melakukan tracing kepada 104 orang dari sekitar 500 sasaran. Dari jumlah tersebut, ada empat orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Warga yang kedapatan positif Covid-19 itu pun diantar ke isoter Kabupaten Buleleng.

Selain melakukan tracing, pihaknya kemudian melanjutkan penyekatan jalan untuk mengarahkan ke tempat swab.

Sekitar pukul 11.00 Wita muncul sepasang remaja laki-laki dengan satu motor menolak dihentikan petugas TNI untuk mengikuti tes swab.

Lantaran enggan dites, keduanya tiba-tiba menabrak salah satu petugas.

"Oleh petugas dikejar untuk dikonfirmasi, terus yang bersangkutan menyampaikan, 'Kalian kenapa menghalangi jalan kami'," kata dia.

Kedua remaja itu terus meronta-ronta menolak dilakukan swab test antigen. Selang beberapa saat, lanjut Windra, datang orangtua kedua anak tersebut dan berusaha menarik anaknya agar tidak dilakukan tes swab.

"Di saat itulah saya yang berusaha mengarahkan orangtuanya, dipukul kepala saya dari arah belakang oleh salah satu warga di sana," tuturnya.

Tak terima melihat Windra dipukul, anggota TNI kemudian bereaksi dengan menyerang warga yang memukul tersebut.

Dalam video yang viral di media sosial itu terlihat anggota TNI secara ramai-ramai memukuli remaja tersebut.

Windra menyayangkan video yang sudah viral di media sosial. Menurutnya, apa yang terlihat dalam video sudah terpotong dan kurang lengkap.

"Jadi sebenarnya pemicu kenapa anggota TNI itu dipukul, karena saya komandan Kodim Buleleng dipukul dari belakang kepalanya, dan itu dilihat oleh petugas," tuturnya.

Windra mengaku sudah membuka jalur mediasi kepada warga yang bersangkutan. Namun, mereka tetap menyalahkan pihak TNI dan akan melanjutkan proses hukum terhadap TNI yang melakukan pemukulan.

Merespons hal itu, pihak TNI, lanjut Windra, juga akan mendatangi polisi untuk melakukan pelaporan.

Windra menyebutkan, warga seharusnya tak melakukan perlawanan kepada petugas saat dilakukan tracing dan testing.

Selain pihaknya sedang menjalankan tugas negara, upaya itu dilakukan atas dasar semangat untuk bersama-sama menekan laju Covid-19.

"Ini memberikan pelajaran, masyarakat benar benar taat dengan apa yang kita kerjakan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sidetapa Buleleng Ketut Budiasa mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait dengan hal tersebut. Pihaknya mengaku akan membicarakannya terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat di desa setempat.

"Ini kan masalah di desa, saya ngomong dulu dengan tokoh-tokoh masyarakat sehingga nanti tidak terlalu melebar begitu," kata dia.

KOMPAS.COM (Kontributor Bali: Ach. Fawaidi | Editor: Phytag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/24/091118978/kronologi-tni-hajar-warga-di-buleleng-dipicu-dandim-dipukul-saat-gelar-tes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke