Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Surabaya Menurun, Eri Cahyadi Fokus ke Sektor Ekonomi dan UMKM

Namun demikian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, naik turunnya kasus Covid-19 sangat dipengaruhi oleh wilayah aglomerasi.

Artinya, kasus di daerah atau kabupaten sekitar dapat berimplikasi terhadap meningkatnya Covid-19 di Surabaya.

Eri menyatakan, berdasarkan hasil evaluasi PPKM yang dilakukannya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), saat ini kasus Covid-19 di Kota Pahlawan sudah turun.

Namun ia juga menyadari hal ini tentu dapat dipengaruhi terhadap kasus di wilayah aglomerasi.

"Semua sudah kita lakukan evaluasi dan sekarang memang Surabaya kalau bicara zona sudah turun (dari merah ke oranye)," kata Eri di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (23/8/2021).

Relaksasi bagi pelaku usaha

Selain itu, Eri juga menjelaskan, bahwa pemerintah pusat telah memberikan kebijakan relaksasi usaha secara bertahap.

Salah satunya, memperbolehkan pusat perbelanjaan atau mal beroperasi dengan kapasitas 50 persen.

Ini sebagaimana tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru Nomor 34 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3 dan 2.

"Ketika masih level 4 tapi sudah mulai 50 persen dibuka semua. Sehingga tujuannya meskipun sudah menurun, tapi pembukaan dilakukan secara bertahap," kata dia.

Langkah tersebut diambil agar masyarakat tetap menjaga kehati-hatian karena masih di tengah pandemi.

"Karena itu pusat melakukan (pembukaan) secara bertahap, dari 25 persen ke 50 persen, nanti 75 persen. Sehingga kita tidak euforia, tapi masih mengingat bahwa kita masih dalam masa pandemi dan masih dalam tahap kehati-hatian," ujar dia.

Eri menyebutkan, saat ini jumlah angka kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya lebih besar daripada penambahan kasus Covid-19.

Bahkan, jumlah pasien terkonfirmasi juga turut berkurang dan angka kematian menurun.

"Angka kematian Insya Allah juga jauh turun di Kota Surabaya. Yang awal dulu tinggi sekali, sekarang yang dimakamkan secara prokes (protokol kesehatan) sekitar delapan per hari ini," ungkap dia.

Kendati kasus di Surabaya telah menurun, Eri berkomitmen untuk berjuang mati-matian memutus mata rantai pandemi Covid-19.

Penanganan Covid-19 yang dilakukannya ini, kata Eri, berseiring dengan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah-tengah masyarakat.

"Bagaimana (kasus) Surabaya cepat turunnya dan kita bisa menggerakkan ekonomi. Karena itu, kami sudah berdiskusi menurunkan Surabaya jadi zona kuning. Jadi penanganan tidak hanya fokus pada Covid-19 saja, karena kalau cuma ngatasi Covid-19, ekonomi tidak bisa jalan ngegas (cepat)," ucap Eri.

Ia pun menegaskan, fokus utama saat ini adalah bagaimana meningkatkan sektor ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk memberikan perhatian terhadap warga yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Di sisi lain, nasib para pekerja yang dirumahkan karena dampak PPKM ini juga menjadi perhatiannya agar mereka segera mendapat solusi.

"Bagaimana posisinya warga Surabaya yang UMKM, kena PHK, yang dia kerja tapi tidak maksimal itu bagaimana kita meningkatkan kembali. Sehingga langkah-langkah apa yang harus kita ambil itu kita lakukan bersama orang-orang hebat (Forkopimda) di Surabaya ini," tutur Eri.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/23/205812278/kasus-covid-19-di-surabaya-menurun-eri-cahyadi-fokus-ke-sektor-ekonomi-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke