Salin Artikel

Sedang Memilah Sampah, Pemulung di Yogya Kaget Tahu-tahu Dapat Motor Baru dari Orang Tak Dikenal

YOGYAKARTA, KOMPAS. com-  Sabtu (21/8/2021) lalu menjadi hari yang tidak bisa dilupakan oleh Suhartini, pemulung yang biasanya memilih sampah untuk dijual kembali di depo sampah di Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta.

Bagaimana tidak, Sabtu lalu ia mendapatkan sebuah motor matic baru dari orang yang tidak dikenalnya. Kisah itu viral di media sosial Twitter diunggah oleh akun @narkosun.

“Alhamdulillah masih banyak orang baik,” cuitan akun tersebut.

Saat ditemui, Suhartini sedang bekerja ia memilah sampah plastik untuk dijual kembali.

Dirinya membenarkan hal itu, bahwa ia mendapatkan sepeda motor matic dari orang yang tidak ia kenal.

Suhartini bercerita, awalnya dia mengira bahwa orang yang akan memberikan sepeda motor itu akan membuang sampah di depo Jalan Brigjen Katamso. Tetapi, setelah diperhatikan kembali orang itu tidak membawa sampah sama sekali.

Lantas Suhartini memberanikan diri untuk bertanya kepada orang tak dikenal itu.

“Saat ditanya siapa dari mana, dia hanya jawab dari Tuhan. Dia cuma perantara,” katanya saat ditemui di depo sampah Brigjen Katamso, Senin (23/8/2021).

“Awalnya itu saya kira mahasiswa yang mau skripsi, dan tiba-tiba ia mengatakan kalau habis membeli sepeda motor tetapi karena punya sepeda motor lain ini buat ibu," ujarnya.

Suhartini sempat meragukan pemberian orang tersebut, yang belakangan diketahui bernama Hasan, dan menanyakan beberapa kali apakah benar akan diberikan. Motor berwarna putih biru itu benar-benar diberikan kepada Suhartini.

Satu hari kemudian, Suhartini didatangi oleh dua orang yang meminjam KTP-nya. Kedua orang itu meminjam KTP-nya untuk mengurus surat-surat motor yang ia terima.

“Kemarin ada yang pinjam KTP katanya untuk mengurus keperluan surat-surat. Motor ini kan baru jadi baru ada surat jalannya. Katanya BPKB diambil 6 bulan lagi,” katanya.

Selain mendapatkan sepeda motor dia mendapatkan helm dan juga kuitansi pembelian motor beserta surat-surat servis.

“Dapat helm, buku, kuitansi semua saya taruh bawah jok motor,” kata dia.

Suhartini mengaku sudah berangan-angan untuk membeli sepeda motor untuk ia gunakan tiap harinya. Ia berencana membeli motor bekas mengingat harga motor baru cukup mahal.

Dirinya sudah menabung selama 7 bulan untuk membeli motor bekas dan baru terkumpul uang Rp 700 ribu. Motor yang ia inginkan awalnya seharga Rp 2,5 juta. Tetapi, karena kebutuhan sehari-hari mendesak tabungan terpakai.

“Emang pengen motor bekas sudah menabung, Alhamdulillah ini malah ada yang kasih. Sudah menabung tapi uang terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. Belum kumpul uangnya malah sudah laku,” katanya.

Motor tersebut rencananya ia gunakan untuk mengantar anak jika sekolah tatap muka kembali diberlakukan di Yogyakarta.

Motor itu sudah ia gunakan untuk ke sekolah anaknya mengambil buku-buku pelajaran anaknya.

Ibu dengan enam orang anak ini sudah bekerja di depo sampah jalan Brigjen Katamso sejak dua tahun lalu.

Awalnya dia bekerja untuk membantu suaminya tetapi karena suaminya sakit gula dan ginjal membuat suami tidak tahan jika terkena sinar matahari.

“Suami saya sakit, membantu hanya pagi hari saja saat siang hari menjaga anak-anak di rumah,’ katanya.

Suhartini bercerita jika tengah ramai dia bisa mengantongi Rp 200 ribu dalam dua hari. Namun jika kondisi sepi dia hanya bisa mengantongi Rp 100 ribu dalam dua hari. 

"Kalau nggak nyari ya nggak ada penghasilan. Dijual baru dapat uang. Kalau nggak nyari nggak dapat uang," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/23/200331778/sedang-memilah-sampah-pemulung-di-yogya-kaget-tahu-tahu-dapat-motor-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke