Salin Artikel

Progres Capai 97 Persen, Jembatan Sei Alalak Banjarmasin Segera Diuji Coba

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Progres pengerjaan Jembatan Sei Alalak telah mencapai 97 persen dan diperkirakan rampung dalam dua minggu ke depan.

Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Safrizal mengatakan, Jembatan Sei Alalak mulai dikerjakan pada tahun 2019.

“Sebelum digunakan memang akan diadakan loading test untuk menguji kelaikan pakai jembatan yang akan dilaksanakan 30 Agustus 2021," ujar Safrizal kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Safrizal mengatakan, hasil loading test nantinya akan diajukan ke Kementrian Pekerjaan Umum (PU) untuk selanjutnya dikeluarkan dokumen bahwa Jembatan Sei Alalak telah layak fungsi.

Jembatan yang dibangun dengan konsep cable stayed ini akan memiliki empat jalur.

Dua untuk arah dalam kota dan dua menuju luar kota.

Jembatan ini didesain agar dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton.

"Ini adalah satu-satunya jembatan cable stayed yang melengkung di Indonesia. Untuk yang lurus di Batam sudah ada," tambahnya.

Dikatakan Safrizal, jembatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala ini memasuki tahap finishing untuk memperindah jembatan.

Jika telah difungsikan, ujarnya, Pemprov Kalsel akan berdiskusi dengan Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Barito Kuala untuk menjadikan kawasan sekitar jembatan menjadi tempat wisata.

"Nanti hal ini akan saya rundingkan dengan Wali Kota Banjarmasin dan Bupati Barito Kuala agar di tahun 2022 sudah ada program penataan di sekitar jembatan ini agar benar-benar indah," pungkasnya.

Sekadar informasi, Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun.

Jembatan itu menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Proyek pembangunan jembatan ditangani oleh Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji dengan nilai konstruksi Rp 278 miliar.

Dana pembangunan ini bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema kontrak pekerjaan tahun jamak (multi years).

Untuk diketahui, Jembatan Sei Alalak merupakan cable stayed bridge melengkung pertama di Indonesia dengan metode longline matchcast yang dirancang agar dapat dilintasi oleh kendaraan dengan berat maksimal 10 ton.

Kontruksinya diklaim tahan terhadap gempa dengan masa layanan hingga 100 tahun.

Sistem pre cast-nya mampu mengefisienkan biaya dan mengoptimalkan kualitas.

Kemudian, geometri tiang pylon asimetris ditujukan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar dek jembatan serta menambah estetika.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/23/184154878/progres-capai-97-persen-jembatan-sei-alalak-banjarmasin-segera-diuji-coba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke