Salin Artikel

Banyak Pasien Covid-19 Meninggal Dunia akibat Badai Sitokin, Satgas: Tetap Waspada

PEKANBARU, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengingatkan agar pasien positif Covid-19 untuk mewaspadai badai sitokin.

Hal ini terutama bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Yovi mengungkapkan bahwa badai sitokin telah lama ditemukan di Riau. Namun, belakangan ini badai ini baru menjadi perbincangan masyarakat.

Kondisi ini harus diwaspadai oleh masyarakat, karena sudah banyak yang meninggal dunia akibat badai sitokin tersebut.

Namun, Yovi tidak merincikan berapa total pasien Covid-19 yang meninggal dunia karena badai sitokin.

"Pasien Covid-19 meninggal dunia di Riau banyak akibat badai sitokin. Untuk itu, waspadalah," ucap Yovi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Dijelaskan dokter paru ini, memang tidak semua pasien Covid-19 yang mengalami badai sitokin meninggal dunia.

Sebab, kematian akibat badai sitokin tersebut bisa diantisipasi jika pasien langsung diberikan penangangan medis sebelum kondisinya memburuk.

"Ada juga yang pulih dari ICU setelah melewati badai sitokin, itu karena cepat mendapatkan pertolongan medis sebelum kondisinya memburuk. Jadi, pasien Covid-19 yang isolasi di rumah, bila sudah mulai merasa napasnya sesak, saturasi oksigen di bawah 93 persen, frekuensi napas 22 kali per menit, sudah ada tanda-tanda seperti itu cepat ke rumah sakit," kata Yovi.


Masih kata Yovi, badai sitokin merupakan salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh penderita Covid-19. Kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu ditangani secara intensif.

Apabila dibiarkan tanpa penanganan, badai sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga menyebabkan kematian.

"Sitokin merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi normal, sitokin membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi," sebut Yovi.

Namun, jika diproduksi secara berlebihan, sitokin justru dapat menyebabkan kerusakan di dalam tubuh. Inilah yang disebut sebagai badai sitokin.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/23/105822978/banyak-pasien-covid-19-meninggal-dunia-akibat-badai-sitokin-satgas-tetap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke