Salin Artikel

Saat Gubernur NTB Datangi Warga Usai Kabar Viral Pagar Pembatas Sirkuit Mandalika Dirusak

Zul, sapaannya, mengaku penasaran ingin melihat langsung kondisi masyarakat yang terjebak di tengah kawasan sirkuit hingga merusak pagar untuk dijadikan akses jalan.

"Saya penasaran ingin melihat secara langsung keadaan masyarakat yang viral dan jadi berita nasional karena terjebak di tengah sirkuit MotoGP Mandalika," kata Zul melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.

Ia datang bersama istrinya, Niken Saptarini Widyawati, tanpa pengawalan ketat.

Dalam kesempatan itu, Zul mengakui bahwa masyarakat yang tinggal di tengah kawasan sirkuit memang kesulitan dan terbatas untuk akses jalan keluar dan masuk ke permukiman.

Menurutnya, hal ini terjadi karena pihak pekerja sirkuit sedang fokus menyelesaikan deadline ditambah beban kerja yang banyak menyebabkan kerja harus ekstraketat.

Sementara yang bertanggung jawab terhadap proyek di KEK Mandalika cukup banyak, di antaranya dari Wika, PP, ITDC, dan MGPA.

"Hal ini salah satu penyebab sehingga akses jalan keluar masuk masyarakat sempat terabaikan," sebut Zul.

Sebagai pengelola KEK Mandalika dan sirkuit, kata Zul, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) harus memperbaiki pola komunikasi dengan para kontraktor di lapangan agar tidak ada miskomunikasi dan hal-hal seperti kemarin tidak terjadi lagi.

Zul menyebutkan, saat ini ada dua akses keluar masuk untuk warga yang berada di tengah sirkuit yaitu tunnel (terowongan) 1 dan tunnel 2.

Namun, akses terowongan tersebut dipenuhi air akibat rembesan sehingga susah dilewati masyarakat.

Dia meminta agar pihak ITDC atau kontraktor yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut harus segera mengatasi masalah terowongan yang dipenuhi air supaya tidak lagi terjadi hal serupa.

Menurutnya, sudah ada upaya untuk memasang pompa di bagian utara dan selatan untuk mengeringkan terowongan yang dipenuhi air.

"Alhamdulillah kalau pompa ini dipasang dan berfungsi dengan normal, insya Allah akses keluar masuk warga setempat tidak lagi jadi masalah," harap Zul.

Namun, apabila terowongan tersebut tidak bisa dikeringkan, harus dibuatkan akses dan jalan yang lain.

Warga yang masih bertahan di area sirkuit mengatakan, apabila tanahnya sudah dibayar mereka ingin segera pindah.

"Tapi, kalau ITDC maunya bertahap karena keterbatasan dana akibat Covid-19, maka solusi jangka pendek harus segera dicari," kata Zul.

Zul berpesan, jika ITDC ingin tetap mempertahankan masyarakat yang ada di dalam sirkuit, harus segera ditata dan diberdayakan sehingga indah dan enak dilihat.

Menurutnya, masyarakat juga bisa menjadi bagian yang berpartisipasi aktif dalam berbagai event di Mandalika.

"Bukan terasing di atas tanahnya sendiri," ucapnya.

Zul meminta permasalahan yang masih tersisa saat ini harus segera diselesaikan dengan penuh kekeluargaan, mengedepankan musyawarah, serta dialog yang penuh kehangatan dan persahabatan.

KOMPAS.com / (Kontributor: Idham Khalid | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/23/071209278/saat-gubernur-ntb-datangi-warga-usai-kabar-viral-pagar-pembatas-sirkuit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke