Salin Artikel

Cerita Anggota Paskibra yang Memilih Isolasi Mandiri, Sendirian dan Belum Terima Bantuan Pemerintah

Ada salah satu anggota Paskibra berinisial AA (17), memilih melakukan isolasi mandiri di rumahnya, Padukuhan Kajar 3, Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Wonosari.

Saat dihubungi Kompas.com, AA mengaku sendirian di rumah. Selama ini, ia hidup sebatang kara setelah ayahnya meninggal dua bulan lalu. Sedangkan ibunya, saat ini berada di Provinsi Riau.

Ketika sekolah, AA tak setiap hari tinggal di rumahnya. Ia tinggal di salah satu pesantren yang tak jauh dari rumahnya. Baru pada akhir pekan, AA pulang ke rumah.

Siswa MAN 1 Gunungkidul ini merupakan salah satu dari 23 anggota Paskibra yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Meski ditawari untuk isolasi terpadu di Shelter Wanagama, Kapanewon Playen, AA memilih isolasi di rumahnya karena merasa lebih tenang. Ia mengaku menderita anosmia atau kehilangan penciuman sejak tiga hari terakhir.

"Ya lebih memilih di rumah sendiri. Karena disini lebih enak, masih nyaman gitulah," kata AA melalui sambungan telepon, Sabtu (21/8/2021).

Setiap hari, warga sekitar menyambangi rumahnya untuk memberikan bantuan seperti sarapan, makanan, dan minuman. Selain itu, AA juga dibantu pondok pesantren, tempatnya belajar agama selama ini.

Sudah tiga hari AA menjalani isolasi mandiri. Sesekali, ia keluar rumah untuk berjemur.

"Puskesmas belum ada ke sini, soalnya baru tiga hari. Belum ada telepon juga (dari puskesmas)," kata AA.

Untuk kebutuhan vitamin, ia mendapat suplai dari PPI, pondok pesantren, dan warga sekitar. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) yang menaungi dirinya sebagai anggota Paskibra juga belum menanyakan kabar.

Sementara, perwakilan MAN 1 Gunungkidul telah menjenguk pemuda yang bercita-cita jadi pengusaha tersebut. AA mengaku, dirinya tenang saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Suharno menyayangkan tak ada perhatian dari pemerintah terhadap anggota Paskibra itu.

Ia berharap, Disdikpora dan Dinas Kesehatan Gunungkidul bisa memantau kondisi AA. Secara pribadi, Suharno mengaku telah mengunjungi AA.

"Semoga segera ada perhatian, jangan sampai mereka ditelantarkan," ucap Suharno.


Dihubungi terpisah, Plt Kepala Disdikpora Gunungkidul Ali Ridlo mengaku telah berencana mengunjungi para anggota yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Saat ini, Dinas Kesehatan mendapat laporan terdapat 24 anggota Paskibra yang terkonfirmasi positif Covid-19, sebelumnya disebut 23 orang.

"Saya sudah mengagendakan, karena mau menyampaikan sekedar bantuan. Insya Allah karena bantuannya harus beli, kemungkinan Senin besuk akan berputar di semua rumah 24 orang yang terpapar," ucap Ali.

Disinggung belum ada pantaun kesehatan dari Disdikpora maupun Dinkes, Ali mengaku Kasi Pemuda Disdikpora Gunungkidul sudah menghubungi 20 orang yang isolasi mandiri di rumah.

 Disdikpora menyayangkan keputusan anggota Paskibra yang memiliki isolasi mandiri di rumah dan menolak dibawa ke shelter.

"Sehingga saya minta by name by address dipantau kesehatannya, apakah sudah ada puskesmas yang datang ke situ, dipantau dan ada laporan adik paskibra," kata Ali.

"Seandainya perkembangan kesehatan kurang baik, saya berharap adik-adik mau dipindah ke shelter Wanagama. Di sana nyaman kayak hotel, kalau gak nyaman dijemput ya pakai motor sendiri ke sana," kata Ali.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, Disdikpora Gunungkidul dan pihaknya juga sudah memerintahkan puskesmas untuk melakukan pemantauan.

"Kami (Dinkes) dan Disdikpora selalu komunikasi. Yang di Kajar sudah diopeni (dipantau) tenanan. Puskesmas sudah ngecek. Kebutuhan sudah dipenuhi termasuk vitamin," kata Dewi.

"Satgas Kalurahan juga memantau dan ngopeni. Ponpes juga koordinasi dengan Disdikpora. Jadi sudah semua," ucap Dewi.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/21/125443578/cerita-anggota-paskibra-yang-memilih-isolasi-mandiri-sendirian-dan-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke