Salin Artikel

15 Model di Kota Malang Diduga Jadi Korban Akun Fetish, Kumpulkan Bukti untuk Lapor Polisi

Para korban tersebut saat ini mengumpulkan bukti untuk melaporkan kasus pelecehan tersebut ke polisi.

Hal tersebut diungkapkan JT (20), salah satu model di Kota Malang yang mengaku menjadi korban akun fetish tersebut.

Foto JT yang seharusnya digunakan untuk toko online GM diunggah di akun Twitter @pecinta_mukena.

Diduga pelaku yang melakukan hal tersebut adalah pemilik toko online GM.

"Kami akan mengadukan pelaku ke polisi, agar ada efek jera. Selain itu, juga agar tidak ada lagi korban dari teman-teman model lainnya," katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/8/2021).

Kasus dugaan pelecehan fetish tersebut berawal saat JT menjadi finalis kontes model berhijab di Kota Malang pada Maret 2021.

Ia kemudian menerima endorse toko online GM untuk mempromosikan produk yang dijual toko online tersebut.

Belakangan diketahui R tersebut adalah D seorang laki-laki pemilik akun Twitter yang mengunggah foto-foto milik JT dan model-model yang lain.

Saat itu pelaku kemudian mengajak JT untuk kolaborasi sesi foto untuk promosi produknya.

Namun JT sempat curiga karena foto-foto yang diambil untuk promo hanya diunggah di Snapgram bukan di feed Instagram.

"Kejanggalan yang paling dirasakan itu hasil photo shoot-nya tidak pernah terposting di feed Instagram. Malah terposting di snapgram yang hilang setelah 24 jam," katanya.

Pada Juli 2021, ia mendapatkan kabar dari rekannya sesama model jika fotonya beredar di akun fetish. Namun saat itu kabar yang ia terima masih simpang siur.

Hingga akhirnya, fotografer yang memotretnya mengungkapkan hal yang sama.

Ia yakin pengunggah adalah pemilik akun yang mengajaknya kolaborasi karena foto-foto tersebut hanya dimiliki fotografer dan pemilik akun GM.

"Lalu hari Minggu kemarin, ada fotografer yang mengabari kalau foto para model itu diposting di akun fetish di Twitter dan juga kedua olshop-nya itu sebenarnya untuk akun fetish itu," katanya.

"Hasil photo shoot-nya itu masih sangat HD. Mesti yang punya kan owner-nya dan fotografernya," katanya.

Bersama rekamnya sesama model, JT meminta D untuk menghapus foto-fotonya. Bukannya dihapus, D malah memblokir akun WhatsApp milik JT dan model-model lainnya.

JT kemudian membuat utas di Twitter menceritakan pengalamannya yang tak menyenangkan itu. Kisah tersebut kemudian viral di media sosial.

"Saya menghubungi owner-nya secara langsung, tapi tidak dibalas. Sampai akhirnya saya membuat thread di Twitter. Setelah saya membuat thread itu, diblokir semua akun milik owner tersebut," katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo mengungkapkan, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut.

"Kami belum menerima laporan dari korban, dan kami siap menerima laporan dari korban. Kami mohon untuk berkenan, korban datang ke Polresta Malang Kota untuk memgadukan kejadian itu. Kami akan dalami perkara tersebut," bebernya.

Tinton juga menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi tim cyber Polda Jatim untuk mengusut kasus tersebut.

"Kami akan berkoordinasi dengan tim Cyber Polda Jatim untuk melakukan pelacakan akun (akun twitter pelaku). Karena untuk mendasari itu, perlu adanya bukti," tandasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik | Editor : Pythag Kurniati), Suryamalang.com

https://regional.kompas.com/read/2021/08/20/133000978/15-model-di-kota-malang-diduga-jadi-korban-akun-fetish-kumpulkan-bukti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke