Irwan mengakui bahwa pembelian mobil dinas yang dipakai Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy disusun anggarannya pada masa dirinya menjadi gubernur.
"Sebetulnya saya tidak ingin berkomentar terkait apa yang terjadi di Pemprov Sumbar akhir-akhir ini. Apalagi Gubernurnya separtai dengan saya. Tidak ingin berkomentar di publik karena tak elok. Toh.... saya bisa langsung menghubungi Buya Gubernur," kata Irwan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (17/8/2021) malam.
Irwan menyebutkan setelah adanya pemberitaan dari Wakil Gubernur Audy Joinaldy yang menyebutkan mobnas dianggarkan gubernur sebelumnya, akhirnya dirinya memberikan klarifikasi.
Irwan menjelaskan dalam PP Nomor 109 tahun 2000 pasal 7 (1) berbunyi: Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah disediakan masing-masing sebuah kendaraan dinas.
Kendaraan dinas adalah hak bagi kepala daerah dan wakilnya, maka wajib dianggarkan.
Menurut Irwan, DPRD pasti setuju karena ini aturan bahkan saat pembahasan RAPBD 2021 lalu, yang bersemangat menganggarkan kendaraan dinas ini dari banyak partai, karena bisa jadi kawan se partainya yang akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2021-2024.
Meski itu adalah hak kepala daerah, namun setelah ketok palu di DPRD dan dianggarkan, maka terserah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk membeli atau memakainya.
"Namanya hak, bisa saja ditolak. Anggaran yang ditolak bisa kembali dianggarkan melalui mekanisme normal yaitu anggaran perubahan atau di zaman Covid-19 ini ada refocusing anggaran," kata Irwan.
Irwan Prayitno mengaku tolak mobil dinas baru
Irwan bahkan mencontohkan dirinya saat tahun 2010 sempat menolak anggaran kendaraan dinas dan akhirnya memakai mobil pribadi termasuk istri gubernur.
"Saya pun menolak pembangunan rumah dinas Gubernur yang sudah tidak layak. Dalam perjalanan naik pesawat, saya pun menolak naik kelas bisnis. Tentu banyak juga hak Gubernur yang ditolak," ujar Irwan.
Irwan meminta janganlah gubernur sebelumnya disalahkan dalam menganggarkan.
"Coba kita balik berpikirnya. Apa yang terjadi kalau Pemda dan DPRD tidak menganggarkan hak kepala daerah dan wakil kepala daerah baru. Tentu muncul lagi polemik dan masalah baru," kata Irwan.
Seperti diketahui, sebelum Irwan Prayitno memimpin, Sumbar dilanda musibah gempa dahsyat 30 September 2009.
Sementara saat ini, Sumbar juga dilanda musibah pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh Indonesia dan bahkan dunia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat membeli mobil dinas baru di tengah pandemi Covid-19 dan refocusing anggaran.
Dua mobil baru itu adalah Mitsubishi Pajero untuk Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Hyundai Palisade untuk Wagub Audy Joinaldy.
Gubernur Mahyeldi menjelaskan, pembelian mobil baru dilakukan karena mobil dinas yang lama sudah rusak.
"Mobil lama sudah rusak, rem blong, enggak mungkin itu dipakai," kata Mahyeldi kepada Kompas.com usai rapat paripurna DPRD Sumbar, Senin (16/8/2021).
Selain itu, kata dia, pengadaan mobil juga telah dianggarkan di APBD 2021.
Disayangkan
Anggota DPRD Sumbar Komisi V Nofrizon menyayangkan pembelian mobil dinas baru tersebut di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.
Jika yang jadi alasan karena mobil dinas lama sudah rusak, menurutnya, tidak mungkin semua bagian dari mobil tersebut tak lagi bisa digunakan.
"Sangat kita sayangkan. Kita kan sedang pandemi dan refocusing anggaran, tapi malahan mereka membeli mobil dinas baru," kata Nofrizon.
Saya yakin mereka tahu beli mobil dinas baru. Kemudian jika disebut mobil rusak, kan mobilnya banyak, tidak satu. Silakan cek di garasi mobilnya," kata politisi Demokrat itu.
Nofrizon mengatakan, anggaran pengadaan dua mobil dinas baru itu mencapai Rp 2 miliar lebih.
"Di tengah pandemi ini, alangkah eloknya mereka menunda membeli mobil dinas baru. Kita aja melakukan refocusing anggaran. Di mana rasa kepeduliannya pada masyarakat," kata Nofrizon.
Nofrizon membandingkan dengan Ketua DPRD Sumbar Supardi yang masih memakai mobil dinas lama periode lalu.
"Ini beda jauh. DPRD sangat paham kondisi sehingga tidak menganggarkan membeli mobil dinas baru tahun 2021 ini. Beda dengan gubernur dan wagub," kata Nofrizon.
https://regional.kompas.com/read/2021/08/18/065929678/polemik-mobil-dinas-baru-gubernur-sumbar-mantan-gubernur-sumbar-irwan