Cerita Husnul, Saat Lihat Anak Didiknya Kerek Bendera Merah Putih di Istana Negara: Tegang...

KOMPAS.com - Ridho Hafidzar Armadhani, pelajar kelas XI IPS SMAN 1 Kalirejo, Lampung Tengah, dipercaya menjadi pengerek Sang Merah Putih pada upacara peringatan detik-detik proklamasi HUT ke-76 Republik Indonesia yang digelar di Istana Merdeka, Selasa (17/8/2021) pagi.

Diketahui, Ridho masuk ke dalam Tim Indonesia Tangguh bersama dengan pelajar-pelajar lainnya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kalirejo Husnul Marati mengaku tegang saat menonton di televisi melihat Ridho mengerek bendera merah putih di Istana Negara.

Ketengan tidak hanya dirasakan Husnul, tetapi juga guru lainnya yang saat itu juga menyaksikkan tanyangan di televisi yang ada di ruang guru SMAN 1 Kalirejo.

Kata Husnul, ketengangan mulai dirasakan saat Ridho dan dua petugas pengerek bendera berjalan ke arah pilar.

Husnul, guru, dan staf SMAN 1 Kalirejo pun berharap Ridho dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.

"Beneran lho, Mas. Kami itu semua tegang. Ya Allah, mudah-mudahan lancar," kata Husnul saat dihubungi Kompas.com, Selasa siang.

Saat Sang Merah Putih berkibar dan penaikan bendera berlangsung lancar, ketengangan yang ada di SMAN 1 Kalirejo pun seketika mencair.

Setelah Ridho menjalankan tugasnya sebagai pengerek bendera dengan baik, kata Husnul, ia dan guru serta stafnya pun mengucap rasa syukur.

"Alhamdulillah, kami hampir berbarengan mengucapkan syukur tadi. Ternyata sukses dan lancar," kata Husnul terkekeh geli mengingat peristiwa tersebut.

Husnul mengaku pihaknya sengaja mengelar upacara 17 Agustus di sekolahnya lebih pagi ingin melihat anak didiknya bertugas di Istana Negara.

"Jadi kami itu tadi pagi sengaja upacara 17 Agustus lebih pagi, karena ingin melihat Ridho," ungkapnya.

Atas prestasi yang dicapai Ridho, Husnul pun mengaku bangga.

Kata Husnul, Ridho memang bercita-cita ingin menjadi pengerek bendera jika terpilih secara nasional.

"Ternyata benar, kesampaian cita-citanya. Kami turut bangga, mengharumkan nama sekolah dan Lampung," ujarnya.

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Khairina)