Salin Artikel

7 Hal soal Sosok Amye Un, Wanita Asal Pedalaman NTT yang Jadi Calon Wali Kota Darwin Australia

Adalah sosok Amye Un, perempuan asal daerah pedalaman di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia mencalonkan diri menjadi Wali Kota Darwin.

Kompas.com merangkum tujuh hal terkait sosok Amye Un:

1. Asal daerah pedalaman, menjadi WNA sejak 23 tahun lalu

Siapa sangka, calon wali kota di Negeri Kanguru itu lahir di Amanatun.

Daerah ini termasuk daerah pedalaman di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT

Amye Un juga merupakan seorang lulusan sebuah SMK di Kota Kupang, NTT.

23 tahun yang lalu, yakni tahun 1998, Amye Un menjadi warga negara Australia setelah menikah dengan pria asal negara tersebut.

Wanita berusia 60 tahun itu kini siap bertarung dalam pemilihan wali kota di Australia, negara yang berbatasan laut dengan wilayah NTT tersebut.

2. Disebut Ratu Laksa

Di Australia, Amye Un juga memiliki warung kecil yang cukup dikenal, yaitu Laksa House Warung Ibu Amye.

"Di Darwin, masyarakat mereka juluki saya sebagai Ratu Laksa (Laksa Queen) dan Best Hot Spicy Charcoal Chicken (Ayam bakar pedas)," kata Amye.

Sebutan itu diberikan karena setiap tahun mengikuti kompetisi laksa di Autralia.

"Dan memang namanya Laksa Queen itu sudah terkenal di seluruh Australia. Apalagi tahun lalu, saya ikut dalam film Australia Call Amazing Race Australia sehingga itu membuat saya tambah terkenal," ungkap Amye.

Di warung tersebut, Amye menjual sejumlah makanan seperti laksa, sup, nasi goreng, mi goreng, ayam goreng, ayam bakar, sate ayam, bakso, hingga sup buntut.

Uniknya, sejumlah bintang Hollywood hingga Perdana Menteri Australia diklaim pernah makan di warungnya.

Ada enam calon yang maju dalam pemilihan wali kota Darwin, namun hanya Amye Un yang maju lewat jalur independen.

"Kami ada enam calon yang akan bertarung dalam pemilihan Wali Kota Darwin, dan saya satu-satunya yang maju melalui jalur independen," kata Amye.

Amye memilih jalur independen karena tidak ingin masuk ke partai politik.

"Kalau di partai kita tidak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dengan baik. Protes dari masyarakat, kalau melalui partai politik, tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen. Kalau independen kita bisa sampaikan apa saja yang diinginkan rakyat," kata Amye.

Menurutnya, aspirasi masyarakat masih belum didengar pemerintah, sehingga dirinya yakin jalur independen akan menjadi solusi.

4. Orang pertama Indonesia di politik Australia

Kehadiran Amye dalam pemilihan wali kota ini disebut-sebut sebagai sejarah pertama kalinya orang Indonesia yang turut serta dalam perpolitikan Australia.

Amye menyebut hal itu dikatakan langsung oleh Konsulat RI di Darwin.

"Kemarin saya ditelepon oleh Konsulat RI di Darwin, mereka sampaikan kalau dalam sejarah, saya orang pertama berdarah indonesia yang terjun ke politik Australia," ungkap Amye.

Bagi Amye, ini merupakan kebanggaan tersendiri, meskipun jika nantinya dia harus kalah.

"Kalah atau menang, saya tidak peduli. Yang penting saya ada nama di negeri ini. Orang Indonesia pertama dalam sejarah yang bergabung di politik Australia," ujar Amye.

5. Didukung arus bawah

Keikutsertaan Amye dalam pemilihan ini disebut-sebut karena dukungan dari arus bawah, yakni warga kalangan menengah ke bawah.

Dengan kesempatan ini, Amye menilai masyarakat kota tempat tinggalnya itu sangat menjunjung tinggi demokrasi.

Amye mengusung moto "Is giving her promise to care".

Nama Amye Un memang sudah lama terdengar di kota itu, karena dirinya dikenal cukup vokal menyuarakan aspirasi masyarakat.

Bahkan Amye kerap memimpin aksi demonstrasi di kantor-kantor pemerintahan.

"Saya sudah berulang kali pimpin aksi bersama masyarakat di Darwin. Biasanya masyarakat selalu menghubungi saya, jika ingin menggelar demo," ujar Amye.

Beberapa aksi demonstrasi yang pernah dia pimpin yakni soal isu women against the violence, menolak aksi kriminal, bantuan sosial untuk warga tunawisma dari dana pribadi.

Ada pula aksi pengecaman pada pemerintah yang membangun kilang minyak, tambang minyak dan gas, yang berdampak pada pencemaran lingkungan.

7. Soroti warga kulit hitam dan kriminalitas

Sejumlah program dia tawarkan, yakni penanganan masalah yang selama ini dinilainya tidak pernah diselesaikan oleh pemerintah.

Antara lain mengenai pekerjaan yang layak, kesehatan, tempat penampungan bagi warga kulit hitam dan kriminal yang meresahkan warga.

Kriminal yang dominan di wilayah itu, lanjut Amye, yakni pencurian mobil dan membongkar rumah warga. Kondisi itu membuat warga menjadi resah.

"Masyarakat sangat membutuhkan seseorang seperti saya yang berjiwa masyarakat atau dekat dan berbaur dengan masyarakat bawah, untuk kita kerja sama hentikan ini," kata Amye.

Dia juga memberi perhatian terhadap kondisi warga kulit hitam yang selama ini hanya tinggal di emperan toko dan di bawah pohon karena tidak memiliki rumah.

"Kalau musim hujan, kasihan mereka. Kita harus membangun tempat penampungan sehingga mereka diberikan kesempatan hidup layak seperti warga lainya," ujar Amye.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/15/060000878/7-hal-soal-sosok-amye-un-wanita-asal-pedalaman-ntt-yang-jadi-calon-wali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke