Salin Artikel

Sambil Teriak Tak Percaya Corona, 50 Warga di Lombok Tengah Ambil Paksa Jenazah Covid-19

Kejadian pengambilan paksa jenazah Covid-19 tersebut terjadi pada Kamis pagi (12/2021) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Lombok Tengah.

"Tepatnya terjadi penolakan pemusaraan jenazah secara protokol Covid-19, massa sekitar 50 orang," kata Humas Satgas Covid-19 RSUD Praya dokter Yuda Permana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (13/2021).

Pengambil jenazah teriak tak percaya Covid-19

Ironisnya, kata Yudha, saat pengambilan jenazah, massa berteriak tak percaya adanya Covid-19.

"Pas pengambilan paksa itu, massa berteriak tak percaya Covid-19 bahkan ada yang lempar dengan benda keras dan dorong-dorong gerbang rumah sakit," kata Yuda.

Yuda menceritakan, sebelumnya Satgas penanganan Covid-19 telah mencoba untuk mengedukasi massa, agar pengambilan jenazah hanya dilakukan oleh perwakilan keluarga dan aparat desa.

Namun, rupanya hal itu ditolak oleh masyarakat.

"Padahal kita sudah berusaha memberikan edukasi agar diwakili oleh keluarga, dan aparat desa, tapi ya ada juga provokator teriak-teriak tak percaya Covid," kata Yuda.


Bukan pertama kali terjadi

Menurut Yuda, pengambilan jenazah secara paksa di Desa Penujak bukan pertama kali terjadi.

Sebelumnya, kejadian yang sama juga pernah terjadi.

Yuda berharap agar Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan atau desa dapat membantu mengedukasi masyarakat.

Tujuannya, agar tidak terjadi lagi kasus serupa.

"Sebenarnya kita minta satgas Covid-19 di desa lebih banyak membantu edukasi masyarakat karena sangat penting sekali perannya karena lebih dekat dengan warga," kata Yuda.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/13/164852378/sambil-teriak-tak-percaya-corona-50-warga-di-lombok-tengah-ambil-paksa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke