Salin Artikel

Aksi Bupati Muda Dharmasraya Sutan Riska Perangi Covid-19, Keluar Masuk Kampung karena Banyak Warga yang Tak Percaya

Saat itu, pria kelahiran 27 Mei 1989 tersebut baru berumur 26 tahun.

Pada Pilkada 2020 lalu, Sutan Riska yang berpasangan dengan DP Datuak Labuan kembali terpilih.

Dia kembali menjadi bupati termuda di Sumbar saat dilantik pada 26 Februari 2021 lalu.

Di akhir masa jabatannya di periode pertama, Sutan Riska dihadapkan dengan persoalan Covid-19.

Covid-19 diketahui mulai masuk ke Indonesia pada Maret 2020 dan menyerang seluruh wilayah, tak terkecuali Dharmasraya.

Sebagai kepala daerah, Sutan Riska dihadapkan pada persoalan pelik.

Saat kampanye Pilkada 2020 hingga terpilih, penanganan Covid-19 telah menjadi prioritasnya.

"Di akhir masa jabatan saya di periode pertama, Covid-19 masuk ke Dharmasraya. Saat itulah, jika terpilih di periode kedua saya memprioritaskan penanganan Covid-19 ini," kata Sutan Riska kepada Kompas.com, Rabu (11/8/2021).

Ternyata, bukan perkara mudah untuk menyukseskan program penanganan Covid-19 itu karena banyak warga Dharmasraya yang tidak percaya.

"Harus diakui masyarakat banyak yang tidak percaya. Ini mungkin karena sumber daya manusia, ketidaktahuan, ditambah termakan berita hoaks," kata Sutan Riska yang merupakan politisi PDI-P itu.

Sutan Riska tidak patah semangat. Hal ini dijadikan tantangan tersendiri bagi dirinya.

Dia harus terjun langsung, masuk keluar kampung untuk menyosialisasikan bahaya Covid-19 dan program vaksinasi.

Betapa susahnya, kata Sutan Riska, berhadapan dengan masyarakat yang tidak percaya Covid-19.

"Kita datang disaat mereka tidak percaya. Namun ketika kita sampaikan bahaya Covid-19 dan manfaat vaksinasi, secara berangsur-angsur mereka mendengarkan saya," kata Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) 2021-2026 itu.

Secara berangsur-angsur, masyarakat mulai percaya Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan serta mau disuntik vaksin.

"Mungkin karena pemimpinnya yang bicara langsung akhirnya mereka percaya. Selama ini mereka mendapatkan informasi yang tidak jelas dan tidak benar, entah dari mana sumbernya," kata Sutan Riska.

Sutan Riska sangat paham dengan kondisi masyarakatnya sehingga terpaksa membutuhkan waktu ekstra mendatangi warga dengan masuk kampung keluar kampung.

"Kadang seharian habis waktu saya hanya untuk mensosialisasikan Covid-19 ini. Tapi saya mulai gembira karena hasilnya mulai terlihat," kata Sutan Riska.

Kemudian angka vaksinasi di Dharmasraya diklaim menjadi yang terbaik untuk tingkat kabupaten di Sumbar.

Tercatat sudah 47.000 ribu lebih warga Dharmasraya dari total 176.000 yang sudah divaksin.

"Untuk tingkat kabupaten di Sumbar, kita yang tertinggi. Ini berkat dukungan semua pihak dan masyarakat," kata Sutan Riska.

Sinergikan Forkopimda

Dalam menjalankan program penanganan Covid-19 di Dharmasraya, Sutan Riska tidak sendiri.

Dia mengajak seluruh elemen unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, unsur tokoh agama, adat dan masyarakat.

Mereka menandatangani pakta integritas untuk bersama-sama bahu membahu menangani Covid-19 di Dharmasraya.

Isi dari Pakta Integritas yang disepakati bersama adalah; pertama, berperan secara proaktif dalam upaya mensosialisasikan efek dan bahaya dari Covid-19 serta manfaat Protokol Kesehatan (5M & 3T).

Kedua, menunjukkan tata cara pelaksanaan Protokol Kesehatan (5M & 3T) yang benar kepada masyarakat Kabupaten Dharmasraya.

Ketiga, memberikan contoh dalam kepatuhan terhadap kewajiban melaksanakan Protokol Kesehatan (5M & 3T) saat berada di luar rumah.

Keempat, selalu mendukung kebijakan pemerintah dalam penanggulangan bahaya Covid-19, dengan melaksanakan Protokol Kesehatan (5M & 3T).

Kelima, mengajak dan mengimbau keluarga untuk mematuhi Protokol Kesehatan (5M & 3T) di mana pun berada.

Keenam, memberdayakan dan koordinasi dengan seluruh komponen anak bangsa untuk menggalang masyarakat lebih sadar untuk melaksanakan Protokol Kesehatan (5M & 3T).

Penandatangan Pakta Integritas dengan segenap pihak, sebagai bentuk komitmen bersama untuk bersinergi dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Dharmasraya.

"Penanganan Covid-19 ini memang sangat butuh kerja sama. Untuk itu, kepada semua elemen, mari terlibat dalam upaya menangani wabah ini. Jangan pernah bosan mengajak masyarakat untuk disiplin prokes. Semoga dengan kerja bersama, kita bisa segera keluar dari kondisi wabah ini dengan izin Allah," kata Sutan Riska.

Sutan Riska menyebutkan, dalam penanganan Covid-19 di Dharmasraya tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat.

Pihaknya sangat berterima kasih terhadap perhatian Presiden Joko Widodo dalam menangani Covid-19 di seluruh Indonesia.

"Kita bukan hanya diberi bantuan, tapi perhatian itu yang lebih. Kebijakan Pak Presiden dalam penanganan Covid-19 sangat membantu sekali," kata Sutan Riska.

Dia mencontohkan kebijakan gratis biaya perawatan Covid-19. Padahal, kata Sutan Riska, kalau tidak gratis mungkin masyarakat tidak mampu membayar jika terpapar Covid-19.

"Biaya perawatan Covid-19 ini bisa ratusan juta. Tapi di Indonesia itu gratis. Ini kebijakan dari pusat," kata Sutan.

Kemudian vaksin gratis, kata Sutan, kalau tidak digratiskan pemerintah warga bisa membayar ratusan ribu untuk mendapat suntik vaksin.

"Dengan adanya perhatian tersebut harusnya masyarakat terbantu. Silahkan ikut vaksin, tidak bayar. Nanti kalau sudah membayar kan bertambah pengeluaran," kata Sutan Riska.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/13/053000578/aksi-bupati-muda-dharmasraya-sutan-riska-perangi-covid-19-keluar-masuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke